Kisah Pilu Gadis Aceh Tamiang di Tengah Banjir Bandang

/ Minggu, 14 Desember 2025 / 15.31

Sumut,TOPINFORMASI.COM - Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Aceh tamiang yang memporak porandakan seluruh Kota dan Desa pada Awal Deseber 2025 lalu masih menyisah kan duka kepada seluruh masyarakat di Indonesia terkhusus Masyarakat Daerah Aceh nangro Darusalam yang berbatasan dengan Sumatra utara , minggu ( 14/12/2025 ).



Bunga jasmin ( 23 ) Seorang Gadis Aceh tamiang di Kecamatan Rantau mengisahkan kejadian Banjir Bandang yang sangat Dasyat menimpah seluruh Daerah tempat tinggalnya , Malam yang dingin tanpa adanya penerangan , Internet tanpa sinyal serta hujan yang mengguyur selama Lima hari tanpa henti menjadi saksi bisu saat saya dan keluarga mencoba terus mengamati apa yang akan terjadi .


Seakan Alam menunjukan isyarat kepada kami untuk segera berbenah dan meminta untuk memperhatikan kalau alam saat ini sedang marah dan akan menghancurkan apa yang menjadi penyebab itu semua , Tepat Pukul 04.30. Wib saya terbangun untuk menunaikan Sholat Subuh terlihat Air menggenangi Kampung pemukiman kami dan air yang deras menambah kecurigaan bahwa ini adalah air yang berasal dari sungai yang berasal dari Sungai Tamiang , hingga saya mencoba membangunkan Ibu dan keluarga agar melihat untuk segerah berbenah karna kelihatanya tidak seperti biasanya banjir terjadi , Karna air kok biasanya tenang ini mengalir cukup deras , bahkan saat kami mengamati air yang mengalir kemana mana tersebut semakin meninggi hingga kami berupaya untuk segera menaikan barang barang ke atas ,  

Bunga jasmin melanjutkan kisah nya ". Air Deras yang semakin meninggi tersebut membuat kami panik dan kami berupaya naik ke atas tanpa menghiraukan barang dan rumah kami lagi , Karna pada pukul 06.00 wib . masyarakat masi banyak yang terlelap sembari berlari ke tempat yang lebih tinggi kami berteriak sepanjang jalan mengabarkan ada banjir bandang ke semua warga , tepat di salah sebuah tempat warung kami berhenti dengan ketinggian air masih se lutut orang dewasa , kami melihat banyak masyarakat berlari menikuti arah tempat kami berdiri. sekarang , dan semakin ramai , Pada hari itu banyak sekali kendaraan yang terpantau moggok karna banjir semakin tinggi , hingga masyarakat memokuskan untuk meninggal kan kendaraan dan berlari ke arah yang lebih tinggi , Kepanikan terjadi di sana sini , agar bisa menyelamatkan diri karna air yang pada saat itu jernih berubah menjadi warna lumpur yang terlihat semakin mengalir sangat deras .  


Kepanikan pun memuncak saat air setinggi dada orang dewasa menerjang Ratusan orang yang terlihat berkumpul di pinggir jalan walau tempat tersebut di areal yang tinggi . banyak yang terseret arus yang sangat deras tersebut , Sekuat tenaga kami bersama keluarga mencari lokasi yang lebih aman yaitu pemakaman Eknis tiong hoa , karna ada di sebuah bukit , Bukan saja manusia namun banyak nya hewan peliharaan menuju pemakaman tersebut kami juga mencoba berlari di arus yang deras mencoba menggapai tempat tersbut dan yang ahirnya berhasil walau hanya membawa baju yang melekat saja . 

Lanjut Jasmin " Pada Pukul 09.00.wib air yang marah dan arus yang deras tersebut menunjukan kemarahanya dengan bertambah semakin tinggi juga membawa Kayu Gelondongan besar banyak sekali menghantam rumah rumah yang berada di wilayah itu tanpa ampun , air yang mencapai ketinggian 8 atau 9 meter dengan membawa Kayu bak sunami memporak porandakan apa saja yang di lintasinya Semua hancur hancur berantakan , yang lebih memilukan lagi bagi kami yang menyaksikan kejadian tersebut anak anak dan orang dewasa masih banyak yang hanyut dan berupaya naik ke atap rumah untuk selamat dari terjangan Air raksasa yang membawa kayu , Bukan lagi kepanikan yang ada Namun semua orang menangis , menjerit dan meminta tolong , Selama air terus mengalir saya melihat kaorban banyak sekali berjatuhan orang yang hanyut itu menjadikan pemandangan yang sangat menyedihkan bagi saya , dengan air mata kesedihan Jasmin menceritakan kepada seorang jurnalis agar apa yang terjadi di daerah nya menjadi sebuah kisah pilu Masyarakat Aceh tamiang pada banjir bandang awal Desember 2025 kemarin . 

Desember Kelabu di Aceh Tamiang Membuat kisah duka mendalam , Agar bisa kita memahami Penyebab Alam murka karna ulah manusia yang telah merusak nya. ( bm )
Komentar Anda

Berita Terkini