Polsek Deli Tua Amankan Lokasi Tambang Bitcoin Ilegal, Pria Mengaku Anggota Mabes TNI Intervensi Petugas

/ Senin, 07 Juli 2025 / 14.49

Medan,TOPINFORMASI.COM– Setelah digerebek oleh puluhan warga pada Minggu (6/7/2025) malam, lokasi penambangan Bitcoin ilegal di Kelurahan Pangkalan Mansyur, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, akhirnya diamankan oleh personel Polsek Deli Tua. Dipimpin oleh Kanit Reskrim Polsek Deli Tua, Iptu Junaidi Karo Karo, petugas menemukan 43 unit mesin penambang Bitcoin dan sejumlah kabel listrik yang digunakan untuk mencuri arus.

PLN Konfirmasi Pencurian Arus, Kerugian Negara Diduga Miliaran Rupiah
Petugas PLN dari ULP Medan Johor, yang tiba di lokasi tak lama setelah dihubungi, memastikan bahwa kegiatan penambangan Bitcoin ini adalah ilegal dan merupakan pencurian arus listrik tanpa izin. Reza Tarigan, salah satu petugas PLN, menjelaskan, "Kami pastikan, kegiatan penambangan Bitcoin ini adalah ilegal, dengan mencuri arus tanpa izin." Pihak PLN telah melaporkan temuan ini ke pimpinan cabang ULP Medan Johor untuk tindak lanjut.

Pria Mengaku Anggota Mabes TNI Lakukan Intervensi

Di tengah proses pengamanan lokasi, seorang pria berbadan tegap yang mengaku sebagai anggota Mabes TNI muncul dan mencoba mengintervensi petugas PLN dan kepolisian. Pria tersebut meminta agar kabel listrik yang akan diputus tidak dibawa oleh PLN, dan meminta Kanit Reskrim Polsek Deli Tua untuk tidak membawa mesin Bitcoin serta kabel listrik keluar dari lokasi, dengan alasan khawatir barang bukti tersebut hilang.

Pria itu bahkan mengancam akan menghubungi Kapolrestabes Medan, sembari mengingatkan kejadian penggerebekan gudang gas LPG di Belawan yang berujung pada pencopotan Kapolres. Ia juga meminta wartawan untuk tidak melibatkan atau menulis tentang keberadaannya di lokasi, dengan dalih tugasnya bersifat rahasia.

Seorang warga yang enggan disebutkan namanya menduga bahwa pria yang mengaku anggota Mabes TNI tersebut merupakan oknum yang mem-backup lokasi penambangan Bitcoin ilegal tersebut. "Pria yang mengaku anggota Mabes TNI itu merupakan oknum yang mem-backup lokasi ini bg, dia yang berkomunikasi kepada kepling, makanya dia ada disini," ungkap warga tersebut.

Berawal dari Kegaduhan dan Kecurigaan Warga

Penggerebekan warga ini bermula dari keresahan puluhan masyarakat atas suara bising yang ditimbulkan selama 24 jam oleh puluhan mesin penambang Bitcoin. Hans Silalahi, seorang tokoh pemuda di Kecamatan Medan Johor, memimpin warga menerobos masuk ke gedung yang dijadikan lokasi penambangan. Di lantai 3 gedung yang belum rampung itu, Hans menemukan puluhan mesin penambang Bitcoin dan kabel besar yang mencuri arus listrik dari tiang di seberang gedung.

Hans mengaku kecewa dengan respons aparat kepolisian dari Polrestabes Medan hingga Polda Sumut, karena laporannya ke Krimsus Polda Sumut tidak mendapatkan respons yang baik. Ia juga menduga kepling di lingkungannya sudah mengetahui keberadaan penambangan Bitcoin ini namun tidak melaporkannya.

Hans Silalahi berharap agar kasus pencurian arus ini diusut tuntas oleh aparat kepolisian dan PLN, mengingat potensi kerugian negara yang diduga mencapai miliaran rupiah. "Ya, kita menduga, akibat penambangan listrik ilegal seperti ini, negara pasti akan dirugikan puluhan miliar, oleh sebab itu kita minta polisi dan PLN jangan cuma diam saja, usut sampai tuntas," tegas Hans.(-Tim) 

Komentar Anda

Berita Terkini