Langkat, TOPINFORMASI.COM
Lokasi ternak babi milik sebagian warga Perumahan Chinese atau Bangsal di Kelurahan Perdamaian, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, menjamur.
Tentu saja, ternak babi yang diduga tanpa izin tersebut sangat meresahkan warga lainnya. Pasalnya, peternakan-peternakan itu telah mencemari lingkungan warga sekitar perumahan dan warga yang berada di bantaran sungai.
Namun demikian, hingga kini masih eksis beroperasi karena tak ada tindakan nyata dari pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat, dalam hal ini Satpol PP.
Dimana, pihak Satpol PP Pemkab Langkat lebih memilih berdiam diri ketimbang mengambil tindakan tegas terhadap aktivitas peternakan babi milik sebagian warga yang merugikan warga lainnya itu.
Akibat dari proses pembiaran tersebut, tak sedikit warga sekitar dan yang berada di bantaran sungai terkena dampak limbah Bahan Baku Beracun (B3) dari ternak babi itu, yang selain mencemari air sungai dan sumur warga, suaranya juga kerap menimbulkan kebisingan.
Mirisnya, tidak ada tindakan tegas dari pihak terkait. Padahal, keresahan warga bukan peternak sudah berulang disampaikan ke Kepala Dusun dan Lurah Perdamaian, namun kedua aparatur itu juga tak mau ambil pusing dengan permasalahan tersebut.
Informasi yang berhasil dikumpulkan, warga sekitar lokasi ternak mengaku kesal dengan sikap Pemkab Langkat yang terlihat kurang respon terhadap keluhan warganya.
“Jujur, kami warga disini bingung dengan sikap Pemkab Langkat, yang terlihat sengaja membiarkan peternakan babi itu beroperasi. Padahal, aktivitas ternak itu sangat meresahkan warga,” ungkap Putra, salah seorang warga di sekitar perumahan ternak itu kepada media, Sabtu (21/6/2025) lalu.
Usaha ternak babi warga itu sangat meresahkan. Dampak lingkungan yang ditimbulkan, baik itu bau busuk yang menyengat, air sumur yang bau, air sungai jorok dan gatal, pastinya akan menimbulkan wabah penyakit bagi banyak warga lainnya.
Sementara, warga kerap melihat petugas Satpol PP Pemkab Langkat selalu hilir mudik ke pengelola ternak babi itu. Namun, warga tak mengetahui secara pasti maksud dan tujuan para petugas itu datang ke tempat ternak babi tersebut.
“Petugas itu selalu hilir mudik disitu, tapi kami tak tahu tujuan mereka datang kesitu mau ngapain,” ungkap seorang warga mengaku bernama Tiorita.
Warga juga mendesak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Langkat untuk segera mengambil tindakan nyata, terkait masih eksisnya ternak babi warga di perusahaan Bangsal yang mayoritas warga Tionghoa.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kasat Pol PP Kabupaten Langkat, saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp, Rabu (25/6/2025), untuk dimintai tanggapannya, belum bersedia memberikan klarifikasi untuk perimbangan berita.😂