Batubara. Topinformasi.com
Seorang ibu rumah tangga Siti Rahma (29), warga Dusun 1 Desa Sumber Rejo Kecamatan Datuk Lima Puluh Kabupaten Batubara mengharapkan uluran tangan Bupati Batubara Baharuddin Siagian dan Dermawan lainnya untuk membatu perobatan putra tunggalnya yang divonis dokter menderita tumor ganas di rongga hidung.
"Kami berharap Pak Bupati Bahar datang membantu perobatan anak kami. Meski perobatan selama ini menggunakan kartu KIS namun masih banyak biaya yang kami perlukan untuk merawat anak kami," ucapnya lirih.
Dijelaskan Siti, suaminya Sandi Saprianto (29) yang pekerjaannya hanya mocok mocok sehingga tidak mampu membiayai anak mereka Rafka Rafardhan, (3), yang menderita tumor ganas sejak usia 1 tahun 1 bulan.
Menurut sang Ibu, putranya Rafka sudah menjalani operasi 2 kali, kemoterapi 27 kali, dan disinar radioteraphi 30 kali, semuanya menggunakan kartu KIS.
"Namun saat membawa anaknya ke salah satu rumah sakit di Medan, kami kesulitan biaya. Kan banyak biaya sehari-hari yang harus kami keluarkan selama menjalani perobatan dan operasi. "Kami ini orang tidak mampu, makanya kami mohon kesediaan Bapak Bupati memperhatikan anak kami," imbuhnya sembari mengungkapkan dokter telah mengatakan sudah tipis harapan hidup anaknya.
Selain biaya sehari -hari sewaktu di rumah sakit di Medan, menurut Siti sewaktu operasi disalahsatu rumah sakit, mereka meminta bayaran dengan alasan hasil kemoterapi akan dikirim ke RSCM Jakarta.
Siti mengaku hingga saat ini belum pernah menerima bantuan dari pemerintah selain dari Puskesmas.
"Hanya ibu PY (Floria Yafanica) yang pernah memberi bantuan pamper susu dan uang. Setelah kedatangan Bu PY ada beberapa orang yang datang membantu," tutup Siti.
Terpisah, Kadis Kesehatan Kabupaten Batubara dr Deni Syahputra mengaku sudah mengetahui kasus tumor ganas yang menyerang Rafka.
Deni mengaku pihaknya melalui Kapus (Kepala Puskesmas) Simpang Dolok telah datang menjenguk Rafka dan memberikan bantuan materi serta mengurus Kartu Indonesia Sehat (KIS) sehingga dapat berobat tanpa dipungut biaya.
Dan hari Kapuas Simpang Dolok kembali kita utus untuk kembali menjenguk pasien, sekaligus mengecek perkembangan pasien,"ujar Deni. (dr)