GMPET Adukan Dugaan Korup Trafo RS Haji ke KPK

/ Selasa, 06 Desember 2022 / 08.15
Jakarta,TOPINFORMASI.COM
Mahasiswa Peduli Transparan Sumatera Utara (GMPET-SU), Rabu (07/12/2022) berencana menggelar aksi unjuk rasa di kantor KPK RI di Jakarta. Aksi mahasiswa ini sekaligus memgadukan dugaan korupsi penambahan daya listrik di Rumah Sakit Haji Pempropsu di Medan.

"Aksi kita besok akan diikuti sekitar 30 mahasiswa,"kata Ketua GMPET Sumatera Utara FR Nasution, kepada wartawan, Senin (5/12/2022).

Disehutkannya, dalam aksi itu mahasiswa meminta KPK agar memanggil dan menindak pimpinan Rumah Sakit Haji Medan terkait dugaan korupsi pengadaan trafo TA 2022 yang menghabiskan biaya Rp1,093 miliar lebih.

GMPET juga meminta lembaga anti rasuah itu melakukan penyidikan dan penyelidikan terkait proyek penambahan daya di rumah sakit tersebut. "Diduga kuat jadi ajang korupsi berjamaah,"kata pria yang akrab disapa Rozy itu lagi. 

Pihaknya juga meminta KPK segera memanggil pimpinan staf honorer (Eko) diduga sebagai aktor yang menyebabkan kerugian negara. "Kami juga mendesak KPK agar menindak CV Asram selaku pemenang lelang penambahan daya listrik di RS Haji TA 2022. Sementara Honorer (Eko) juga tercatat sebagai staf di bagian rumah tangga rumah sakit tersebut,"katanya.

Sekadar diketahui, proyek penambahan daya listrik (trafo) di Rumah Sakit Haji milik Pempropsu di Medan, diduga dikorupsi. Pengadaan trafo untuk TA 2022 itu menghabiskan biaya Rp1,093 miliar lebih. 

Belum diketahui pasti berapa kerugian negara akibat korupsi pengadaan trafo tersebut. Sumber terpercaya media ini menduga, kerugian negara ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

"Dari salah satu item pembelian perangkat trafonya saja sudah ketahuan bahwa pengadaannya diduga dikorupsi,"sebut sumber sambil memperlihatkan skrinsut foto selembar invoice yang dilayangkan ke CV Asram, selaku kontraktor pengadaan trafo. 

Diinvoice tertanggal 14 September 2022 lalu itu dituliskan bahwa CV Asram ada menbeli 1 unit segel kedap udara (hermetically seal) rekondisi senilai Rp100 juta.

CV Asram juga membeli 1 set schneider SF6 circuit (rekondisi) senilai Rp65 jutaan. Item penagihan untuk pembayaran perangkat trafo itu dilayangkan oleh CV Rajawali Diesel. 

"Padahal dispek lelang pengadaan, trafo yang dibeli harusnya baru. Bukan dirakit dari perangkat-perangkat rekondisi alias barang seken,"kata sumber itu lagi.
Benarkah pengadaan trafo di ruman sakit plat merah itu terindikasi korup? Sayangnya, hingga hari ini, Dirut RS Haji Medan dr Rehulina Ginting, belum mau memberi keterangan terkait hal itu. Chat WA yang dilayangkan median ini sejak Selasa semalam belum berbuah jawaban apa-apa. (jaf)
Komentar Anda

Berita Terkini