Peristiwa di RS Bandung Medan Berawal dari Mabuk-mabukan

/ Senin, 07 November 2022 / 18.35

TOPINFORMASI.COM - Keributan yang berujung penganiayaan yang melibatkan oknum polisi terjadi di Rumah Sakit Bandung Medan. Peristiwa itu berawal dari aktivitas mabuk-mabukan.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, menjelaskan peristiwa itu bermula ketika empat orang yang sama-sama berteman dan saling mengenal nongkrong di salah satu kafe dan minum alkohol. Keempat orang itu yakni Bripda T, Debye dan Iten merupakan mahasiswi dan Ayu seorang perawat RS Bandung.

Setelah itu, mereka menuju hotel memesan dua kamar. Karena Iten dan Ayu mabuk, agar tidak ribut keluar kamar mereka dikunci dari luar oleh Bripda T. Akan tetapi Ayu marah dan menelpon kawan-kawannya dan terjadilah percekcokan.

"Berawal dari empat orang yang sama-sama berteman dan saling mengenal (Bripda T, Debye/mahasiswi, Ayu/perawat RS Bandung, Iten/mahasiswi) mereka nongkrong di salah satu kafe dan meminum alkohol, setelah itu pukul 4 subuh mereka menuju hotel memesan dua kamar, karena Iten dan ayu mabuk, agar tidak ribut keluar kamar mereka dikunci dari luar oleh Bripda T," jelas Hadi, Senin (7/11/2022).

"Tetapi Ayu marah dan menelepon kawan-kawannya yakni security RS Bandung dan perawat atas nama Wanda Winata dan terjadi cekcok mulut dengan Bripda T," ujar Hadi.

Akibat cekcok mulut itu, selang beberapa saat Bripda T bersama enam temannya mendatangkan RS Bandung dan menganiaya Wanda.

"Dari cekcok mulut Bripda T dengan beberapa security dan salah seorang perawat Wanda Winata di salah satu hotel, pukul 5 pagi Bripda T bersama enam temannya dan satu warga sipil mendatangi RS Bandung dan Bripda T lansung menunjuk Wanda Winata, secara spontan enam orang teman Bripda T memukuli Wanda Winata hingga mengalami lebam di wajah," ujar Hadi

"Kemudian sekitar pukul 6 pagi datang kembali ke RS Bandung sekitar tujuh orang yang salah satunya memakai seragam dinas polisi dan menanyakan siapa security yang sudah menghina kawannya, tetapi dijawab oleh beberpa warga tidak tahu, kemudian mereka membubarkan diri," sebut Hadi.

Hadi menegaskan dalam peristiwa itu tak ada aksi yang disebut-sebut melakukan penyekapan. Mereka disebut berteman baik.

"Tidak ada penyekapan. Mereka empat orang itu berteman baik satu sama lainnya," ujar Hadi.

Hadi menyebutkan saat ini penyidik tengah mengumpulkan beberapa alat bukti salah satunya rekaman CCTV. Ada lima orang oknum polisi telah diamankan dalam kasus tersebut.

"Atas perintah Kapolda Sumut oknum personel Polri yang terlibat untuk segera diproses dan tindak tegas," sebut Hadi.
Komentar Anda

Berita Terkini