PALU_TOPINFORMASI.COM,Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu gali kemampuan seluruh anak binaannya yang beragama Islam melalui kelas Kuliah Tujuh Menit (Kultum), Kamis, (22/9) pagi, di Ruangan Serbaguna LPKA Palu.
Didampingi oleh delapan orang Mahasiswa peserta Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Kepala Subseksi Pendidikan dan Bimbingan Kemasyarakatan, Muh. Fauzi, mengawali kegiatan dengan terlebih dahulu mengarahkan agar seluruh anak untuk mensucikan diri dengan cara berwudhu sebagai ikhtiar untuk lancarnya kegiatan yang berorientasi pada nilai-nilai keagamaan tersebut.
“Kali ini kami ingin mengarahkan mereka agar lebih memiliki kepercayaan diri yang baik untuk berbicara dihadapan orang banyak, ini sangat penting untuk melatih mental mereka sebagai seorang pemimpin di masa depan,” jelas Fauzi kepada Tim Hubungan Masyarakat LPKA Palu.
Menurutnya, dengan adanya kegiatan Kultum tersebut dapat memberikan semangat dan rasa keingintahuan setiap anak untuk mencari tahu tentang ilmu-ilmu yang nantinya akan dipaparkan kepada seluruh khalayak terkhusus kepada orang-orang terdekatnya yang sedang bersama-sama di dalam LPKA Palu.
“Tentu ini akan menjadi pembangkit semangat dari setiap anak untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya, dengan diarahkannya mereka untuk memberikan Kultum pasti akan berdampak pada bertambahnya wawasan yang mereka miliki,” tambahnya.
Sementara itu, Rizlan yang merupakan Ketua Koordinator peserta PPL UIN Datokarama Palu juga menilai bahwa hampir seluruh anak telah memiliki kemampuan dasar untuk memberikan Kultum kepada teman-temannya, ia pun berharap dengan kehadirannya bersama teman-teman Mahasiswa lainnya dapat memberi kesan baik bagi kesuksesan pembinaan kepada seluruh anak.
“Kami menilai hampir seluruh anak dapat memberikan sebuah kultum kepada teman-teman lainnya, ini adalah hal baik yang dapat kami terima dan tentunya kami berharap hal ini dapat kita tingkatkan bersama sehingga peran kami untuk anak-anak disini dapat memberi kesan yang terbaik,” harap Rizlan.
Diakhir kegiatan, salah seorang anak pun mengaku merasa senang dengan diberikannya kesempatan untuk memberikan kultum singkat yang saat itu ia bertemakan tentang pentingnya hidup berdampingan ditengah perbedaan.
“Saya sangat senang karena tela memberikan kultum kepada teman-teman saya disini, saya mengajak mereka untuk hidup berdampingan,” tutur salah seorang anak. (asr)
HUMAS LPKA PALU
