Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi penyesuaian harga BBM

/ Rabu, 07 September 2022 / 16.55
TOPINFORMASI.COM,Belum lama ini, Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Salah satu BBM yang mengalami kenaikan adalah Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter.

Adanya kenaikan tersebut membuat sejumlah masyarakat melakukan aksi demo untuk menurunkannya. Hal itu dikarenakan kebijakan pemerintah yang dibuat, tidak sesuai keinginan masyarakat.

Lantas, faktor apa yang membuat BBM naik di Indonesia? Deputy Country Chair and Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea mengatakan bahwa ada sejumlah faktor yang mempengaruhi penyesuaian harga BBM.



"Terdapat banyak faktor, mulai dari pandemi, kenaikan harga minyak dunia, kondisi pasar, nilai tukar mata uang asing, hingga pembatasan margin. Komponen itu sangat transparan karena sudah ditentukan, dan kami tidak bisa keluar dari 'formula' tersebut," ujar Susi di Jakarta, Rabu 7 September 2022.

Menurut dia, penyesuaian harga harus dipertimbangkan dari formula harga yang ditentukan. Ditambah, penyesuaian harga dari waktu ke waktu yang memunculkan berbagai faktor lainnya.

"Adapun faktor lainnya seperti harga produk minyak olahan berdasarkan Mean of Platts Singapore (MOPS), pajak pemerintah dan bea cukai, biaya distribusi dan biaya operasional, kinerja dan aktivitas promosi perusahaan," tambahnya.

Untuk kebijakan pemerintah, Susi menilai langkah pemerintah untuk menaikkan harga BBM adalah untuk menyasar masyarakat yang membutuhkan agar lebih tepat sasaran. 

"Ini adalah beban yang cukup tinggi bagi pemerintah untuk memberikan subsidi, terutama karena ada subsidi yang tidak tepat sasaran. Shell tidak bermain di BBM subsidi, namun, kami memandang ini juga keputusan pemerintah untuk menyelamatkean APBN," jelas Susi.

Sebagai tambahan informasi, pemerintah saat ini sudah menyediakan banyak fasilitas dan kemudahan untuk kendaraan yang lebih ramah lingkungan, yakni yang menggunakan energi listrik.

Komentar Anda

Berita Terkini