BPI KPNPA RI Apresiasi Rencana PPK Sampaikan Sampel Hasil Pengerjaan Jembatan Titi Putih Ke BPK RI.

/ Selasa, 01 Desember 2020 / 15.32

 



Batu Bara. Topinformasi.com


Belum serah terima dan belum dilintasi oleh pengguna jalan, sepeda motor mobil maupun truk, namun hasil pengerjaan pembangunan jembatan Desa Empat Negeri dusun ll Titi Putih Kecamatan Datuk Lima Puluh Kabupaten Batu Bara telah menuai kritik.


Pembangunan jembatan berbiaya sumber APBD TA 2020 hampir Rp 2 miliar yang dikerjakan CV. DIORI itu telah mengalami keretakan atau patah pada bagian turap penyangga bahu kanan kiri jalan. 



Selain itu, tampak kerenggangan pada bagian sambungan pengikat antara penyangga bahu jalan dengan Abutmen ( penyangga lantai jembatan).


Setelah muncul pemberitaan di beberapa media, pelaksana kegiatan melakukan perbaikan dengan cara mendempul atau memoles bagian yang retak atau patah.


Terkait sikap PPK kegiatan, Faisal yang akan membawa sampel kegiatan ke BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) RI,  Ketua BPI KPNPA RI Kabupaten Batu Bara, Darmansyah Senin (30/11/2020) memberi acungan dua jempol untuk Faisal. 


BPI  mengapresiasi dan mendukung rencana Faisal menjadikan beberapa kegiatan yang akan dijadikan sampel ke BPK termasuk jembatan Titi Putih di Kecamatan Datuk Lima Puluh.



"Dengan demikian, jika pada hasil audit BPK nati terjadi indikasi kelebihan bayar atau temuan  lain hingga rekomendasi pengembalian, artinya Faisal telah menyelamatkan uang Negara atau uang rakyat", sebut Darmansyah.


Melihat kondisi fisik jembatan Titi Putih, BPI menduga kondisi tersebut dampak dari perubahan spesifikasi dan teknik pengecoran beton pada Bor faile  dan Abutmen dengan Randy mix ke manual (menggunakan molen). Sehingga terjadi perubahan kualitas dan kuantitas hasil pengerjaan proyek jembatan Titi Putih.


Sekedar diketahui, dari hasil konfirmasi wartawan  tim Wapress beberapa hari yang lalu, Kabid Bina Marga rangkap PPK di Dinas PU PR Kabupaten Batu Bara, Faisal Rahman Nasution mengatakan pengecoran bor file tanpa kesing dan pengecoran Abutmen menggunakan molen itu sudah benar dan sesuai K250.


Faisal juga mengaku, pihaknya  memiliki  hasil uji lab dari universitas UNA Asahan. "Dan kalaupun ada kurang hanya sedikit, kira-kira  2 K", ujar Faisal  sembari menanyakan kepada rekannya yang duduk di sisi kanan Faisal. (dr)

Komentar Anda

Berita Terkini