Pelayanan Publik Kota Medan Belum Prima, Bikin Daya Saing Lemah

/ Senin, 19 Oktober 2020 / 11.24

 



Topinformasi.com


Kota Medan, sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia belum mampu mewujudkan cita-cita sebagai kota yang bersih dan berdaya saing global. Salah satu kendalanya ada pada pelayanan publik yang belum prima, baik dari segi konsep, sarana prasarana maupun sumber daya manusia atau pemimpinnya.


Pengamat Pemerintahan, Faisal Eriza mengungkapkan, terpaan korupsi dalam beberapa tahun terakhir yang menjerat tiga walikota Medan terdahulu, menjadikan Kota Medan belum beranjak menuju Kota Metropoilitan yang bersih dan berdaya saing global. "Tentu fakta ini sangat disayangkan. Kita kalah dengan kota-kota besar lain di Indonesia," kata Faisal, Senin (19/10/2020).


Dia mengungkapkan, salah satu tolok ukur kemajuan suatu daerah atau Negara serta tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dapat dilihat dari kualitas pelayanan puliknya. Kualitas layanan publik semakin baik, maka daya saing suatu daerah juga akan semakin baik. Namun, sampai sekarang, kualitas pelayanan publik Kota Medan dinilai masih belum prima.


Pemimpin atau Walikota Medan silih berganti. Tetapi tugas utama pemerintahan khususnya Kota Medan tidaklah semakin mudah, justru semakin kompleks dan penuh tantangan. Masalah kemiskinan kota, pengangguran, banjir, macet, infrastruktur dan pelayanan publik merupakan hal utama yang harus menjadi prioritas pemerintah Kota Medan dalam manajemen pemerintahan dan pembangunan Kota Medan ke depan.


Khusus untuk pelayanan publik di Kota Medan, ada beberapa hal yang menjadi catatan utama yang harus dipenuhi dalam memberikan pelayanan publik yang prima dalam rangka mewujudkan Kota Medan yang Smart City, berkarakter, humanis dan berdaya saing global, yakni responsif dalam mendengar keluhan, saran dan aspirasi masyarakat, transparan dalam menyampaikan informasi terkait pelayanan publik, menghilangkan ego sektora, birokrasi tidak rumit, serta melakukan Revolusi budaya yang melayani dan mengayomi warga, ASN Pemko Medan yang kreatif dan inovatif, tidak menunggu perintah dan memiliki inisiatif.


Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh Pemko Medan, dalam mewujudkan pelayanan publik yang prima. 


Pertama, mal pelayanan publik. Penyelenggaraan mal pelayanan publik itu merupakan sebuah pembaharuan, sekaligus langkah strategis dalam perbaikan dan pelayanan publik yang dikombinasikan dengan penggunaan teknologi informasi. Sampai pada tahun 2020 ini sudah ada 48 daerah yang menerapkan Mal Pelayanan publik ini, Kota Bandung, Kota Makassar, kota Bogor merupakan contoh yang sudah menerapkan Mal Pelayanan Publik dalam konteks pemanfaatan teknologi dan informasi.


Pada Mal ini masyarakat dapat mengurus berbagai layanan dari mulai dokumen administrasi kependudukan, membayar pajak dan mengurus  perizinan secara terpadu pada satu tempat secara terpadu (one stop service).


"Kota Medan sudah seharusnya juga mengembangkan Mal Pelayanan publik ini untuk mendukung iklim investasi dan kemudahan warga dalam mendapatkan pelayanan sehingga mampu bersaing di tataran global khususnya di level Asia Tenggara," tegas dosen Fisip USU ini.


Kedua, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Sebelum Pandemi Covid-19 merebak, banyak warga Sumatera Utara khususnya Kota Medan berobat ke Malaysia dan Singapura. Jumlah itu bahkan semakin banyak dari waktu ke waktu. Untuk itu, Pemerintah Kota Medan ke depan hendaknya meningkatkan kualitas layanan kesehatan khususnya Fasilitas Kesehatan Yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) bahkan bila perlu Puskesmas telah dapat ditingkatkan bisa memberikan layanan pengobatan 24 Jam dengan sarana dan prasarana yang memadai supaya pasien tidak semua menumpuk di RSUD.


Juga pendekatan preventif dalam mencegah wabah penyakit yang kerap mendera warga seperti Demam Berdarah dilengkapi dengan Jaminan Kesehatan yang prima seperti BPJS Kesehatan, Kartu Medan Sehat dan lainnya. 

Jadi dengan pelayanan kesehatan yang berkualitas dunia diharapkan kedepan warga Kota Medan tidak lagi berobat ke Luar Negeri seperti ke Penang dan Singapura. "Malah kalau perlu kenapa tidak kita balik, warga asing yang berobat ke Kota Medan suatu hari nanti," ungkapnya.


Ketiga, pelayanan Pendidikan Dasar yang Membangun SDM Berkarakter dan Berdaya Saing. Faizal menyebut, kemajuan Suatu daerah juga sangat ditentukan oleh kualitas SDM yang dimilikinya. Untuk itu Pemerintah Kota Medan harus memprioritaskan ini melalui pengembangan pendidikan yang berkualitas dan merata kualitasnya baik di pusat kota dan pinggiran. Karena pendidikan akan mempengaruhi mindset/pola pikir warga, pola pikir akan menentukan pola perilaku, kebiasaan dan karakternya. Penyediaan Sarana dan Prasarana pendidikan yang berkualitas, pemerataan dan penengkatan kualitas guru, perbaikan kurikulum berbasis kebutuhan pasar/industri dan pembangunan karakter (Character building), mutlak diperlukan bagi pembangunan kualitas anak-anak Medan ke depan sebagai generasi penerus yang akan menentukan masa depan Kota Medan dan Indonesia di masa yang akan datang.


Keempat, menambah ruang bublik. Ruang terbuka publik merupakan ruang bagi warga Kota untuk dapat berinteraksi dan berolahraga dalam rangka menjaga kesehatan, selain juga berfungsi sebagai sarana rekreasi keluarga dan ruang terbuka Hijau bagi Lingkungan Hidup kota yang sehat. Kota Bandung dan Surabaya adalah contoh daerah yang mengoptimalkan penyediaan ruang publik ini bagi warganya. Ruang terbuka tersebut juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang nyaman seperti taman bermain anak, akses jaringan internet gratis (free wi-fi), sarana olah raga, waduk atau situ selain sebagai pengendali banjir juga dapat berfungsi sebagai ruang publik, seperti di Hanoi Vietnam yang memiliki banyak danau buatan pengendali banjir yang dilengkapi dengan taman indah sebagai rekreasi keluarga dan wisatawan yang mampir ke kota itu. 


Kelima, manajemen transportasi massal. Kota Medan sebagai pusat perdagangan dan jasa telah memiliki pengaruh yang berkembang hingga ke daerah penyangga seperti Binjai, Deli Serdang dan Karo (Mebidangro). Kondisi ini menyebabkan bertambahnya demand terhadap kebutuhan pelayanan transportasi. Manajemen sistem transportasi bertujuan meningkatkan efisiensi infrastruktur yang telah ada dan meningkatkan pelayanan dan penggunaan angkutan umum. Sebab, manajemen sistem transportasi memastikan berputarnya roda perekonomian namun juga mempertahankan kinerja transportasi.


Untuk mewujudkan Kota Medan sebagai Kota Metropolitan atau Smart City yang berkarakter, humanis dan berdaya saing global, sudah saatnya pemimpin Kota Medan ke depan melakukan terobosan langkah dan kebijakan luar biasa (out of the box). "Kita bisa melihat walikota-walikota Kelas Dunia seperti Tri Risma Harini yang turun tangan langsung menjadi pemimpin yang bukan hanya kerja di belakang meja tetapi juga aktif mengawasi jalannya pembangunan kota, mendengarkan keluhan warga dan memperbaiki Pelayanan publik kota, atau Kota Bandung ketika di bawah pimpinan Ridwan Kamil yang terus berinovasi dan berkreasi merubah wajah Kota Bandung dengan Pelayanan Publik yang Prima," katanya.


Dia menyebut, Kota Medan memang tidak hanya bersaing atau menjadikan Surabaya dan Bandung serta berbagai Benchmark, karena lebih dari itu, Medan adalah Kota di gerbang Indonesia bagian Barat yang berhadapan langsung dengan Negara-negara ASEAN. Jangan hanya menjadi pasar, tetapi juga harus berperan dan berpengaruh serta berdaya saing global. Semoga pemimpin Kota Medan mendatang dapat mewujudkan hal ini," pungkasnya.

Komentar Anda

Berita Terkini