Topinformasi.com
Medan - Keributan yang menghebohkan sempat terjadi di Polrestabes Medan. Hal ini terjadi lantaran keluarga korban pembunuhan Fitriyanti menyerang tersangka Feri Pasaribu.Kamis 24/9/2020
Peristiwa ini terjadi sebelum dan sesudah paparan kasus pembunuhan yang menimpa korban Fitriyanti.
Salah seorang keluarga korban menunjang dan memukuli tersangka karena tidak terima atas apa yang dilakukan pelaku terhadap korban.
"Kami tidak terima perbuatan pelaku yang telah membunuh kakak kami," kata adik korban, Setiawan usai menunjang dan memukul pelaku di Polrestabes Medan.
Kepada wartawan, kakak kandung korban, Eva (50) warga Lubuk Pakam, Pantai Labu dan anak korban paling besar, Rani Handayani (23) warga Pekanbaru menceritakan bahwa pelaku memang sudah sering mengancam bunuh korban dengan cara menggorok leher korban.
"Pelaku sudah sering mengancam dan menganiaya korban dan pihak keluarganya termasuk kakak korban," ujar Eva, kakak korban. Korban diketahui memiliki tiga orang anak. Korban anak keempat dari enam bersaudara.
Eva yang tinggal di Pekanbaru, Riau ini menjelaskan bahwa semua kegiatan usaha dikerjai korban yang penting bisa menghasilkan uang, termasuk jualan dan narik gojek.
"Pelaku dengan korban tidak tinggal serumah tapi sering jumpa diluar. Pelaku sering mengucapkan kata-kata kasar kepada korban sambil mengancam kalau gak korban yang mati, pelaku juga mengancam akan membunuh anak korban," beber Eva.
Eva juga mengatakan tidak terima terhadap pelaku yang telah membunuh adik kandungnya. Sebab, selama ini adik (korban) kami jadi mesin ATM bagi pelaku yang numpang hidup dengan keluarga korban.
"Kami memohon kepada pihak kepolisian, Kejaksaan dan pengadilan, agar pelaku dihukum seberat-beratnya dengan hukuman mati," ungkap Eva dan Rani Handayani sambil menangis. (Tim)
