Inilah Permintaan Terakhir Dua Bocah Malang

/ Selasa, 23 Juni 2020 / 07.17


Topinformasi.com-
Kasus pembunuhan dua bocah di samping sekolah Global Prima menghenyakkan warga Jalan Brigjen Katamsosekitarnya.
Bahkan kasus terbilang sadis itu viral di media sosial dan menjadi bahan pembicaraan warga Medan.

Jenazah dua bocah itu telah dikebumikan di pemakaman Jalan Brigjen Katamso, Kel. Medan Maimun, tidak jauh dari kediaman keluarga mereka di Gang Satria, Senin (22/6) siang.

Sementara suasana duka tampak menyelimuti keluarga korban.Isak tangis ibu kedua bocah itu juga tak henti, menahan kesedihan paling dalam.

“Dia belum bisa diminta keterangannya, masih sangat terpukul dengan kejadian ini,” sebut kerabat korban menyebutkan kondisi Fahtulazanah, 30, ibu kandung Ihsan Fatahillah,10, dan Rafa Anggara, 5, yang tewas di tangan ayah tirinya.
Sementara para tetangga korban, mengutuk perbuatan tersangka R, 30, ayah tiri kedua bocah tersebut.

“Mukaknya saja seram, tinggal tambah tanduk jadilah iblis, dajal dia itu,” kata mereka saat melayat di rumah duka. Beberapa warga bahkan meminta pelaku dihukum mati.
Menurut mereka, pelaku jarang berbaur dengan warga sekitar.

“Dia kerja bangunan, begitu pulang di rumah aja, gak mau berbaur. Lewat pun jarang negur orang sini. Udah dua tahun juga dia tinggal disini,” sebut warga masih dengan wajah emosi.

“Bayangkan karena es krim, dihabisi nyawa kedua anaknya. Lebih dari iblis perbuatannya itu,” sambung mereka lagi.

Sementara, kerabat korban mengatakan, sebelum meninggal kedua bocah itu sempat minta dimandikan di rumah neneknya di Gang Satria.

Selama dua tahun ini mereka menyewa rumah di Gang Abadi belakang Global Prima, tidak jauh dari Gang Satria.
“Mungkin ini tanda kepergian keduanya,” katanya tak tahan melepas tangis.

“Sudah ikhlaskan, anak ini masuk surga, ikhlaskan,” sambung warga lain.
Usai disemayamkan di rumah neneknya di Gang Satria, jenazah selanjutnya dimandikan untuk dimakamkan.

“Kami minta pelakunya dihukum mati,” ujar keluarga korban.
Saat itu terlihat hampir seluruh tetangga yang hadir melayat menitikkan air mata.

“Siapa yang tahan lihat anak dibunuh gitu, kalau ada kata lebih dari kejam, dia lah itu,” kata mereka.(red)
Komentar Anda

Berita Terkini