Medan,Topinformasi.com-Warung Sedekah Polsek Sunggal, yang menyediakan makanan gratis setiap Jumat, selalu menyimpan berbagai cerita, dari setiap warga yang datang.
Jumat (22/11) siang, terdapat cerita yang sedikit berbeda, jika dibandingkan dengan Jumat - Jumat sebelumnya.
Adalah Sunardi, pria paruh baya yang datang ke Warung Sedekah dengan berjalan kaki, dari Kawasan Klambir 5, menuju Warung Sedekah.
Dengan wajah penuh kesedihan, pria korban konflik Aceh ini, meminta bantuan Kapolsek Sunggal, Kompol H Yasir Ahmadi, yang setiap Jumatnya memang menyempatkan diri datang ke Warung Sedekah, untuk mendengar langsung keluhan warga.
Sunardi, mengaku memiliki 2 orang anak yang berumur 20an tahun, dan membutuhkan pertolongan.
Anaknya yang pertama, mengalami gangguan jiwa, dan terpaksa harus dipasung di rumah, karena kerap membahayakan.
Bahkan, 5 bulan silam ia dan keluarga harus terusir dari rumah kontrakannya di kawasan Sunggal, karena para tetangga khawatir menjadi korban sang anak.
Alhasil, kini Sunardi dan anaknya menumpang di sebuah rumah, yang terletak di kawasan Tanah Garapan Klambir 5, Kecamatan Hamparan Perak.
Sedangkan anaknya yang satu lagi, kondisinya juga tak kalah memprihatinkan. Anak bungsunya, menderita kebocoran paru - paru, dan membutuhkan biaya yang tak sedikit, untuk biaya perobatan.
Sunardi dan keluarga, tidak terdaftar sebagai peserta BPJS kesehatan, sehingga sulit rasanya untuk mengobati kedua anaknya.
Sunardi, hanyalah pencari daun kangkung, yang dijual Rp.2000 untuk setiap 7 ikat daun kangkung.
"Saya sudah meminta pertolongan kemana-kemana pak, tapi tidak ada yang bisa menolong. Saya kemana - kemana juga hanya berjalan kaki, termasuk datang kesini. Saya cuma pencari daun kangkung, dan uang yang saya dapat setiap hari kurang dari Rp.20.000," ucapnya sembari menangis.
Mendengar cerita Sunardi, Kompol H Yasir Ahmadi kemudian bersama Sunardi menuju kediamannya, untuk membuktikan langsung kebenaran cerita Sunardi.
Meskipun tempat tinggal Sunardi saat ini bukan lagi berada di wilayah hukum Polsek Sunggal, namun Kompol H Yasir Ahmadi tetap datang ke kediaman Sunardi.
Sesampainya disana, ternyata benar, satu anak Sunardi berada di sebuah kamar sempit, dengan kondisi tangan dirantai, dan kaki diikat tali.
Robin (22), anak Sunardi terpaksa dipasung sejak setahun terakhir, usai mengalami gangguan kejiwaan tanpa sebab. Sebelum dipasung, Robin kerap memukul siapapun yang ada di dekatnya.
Melihat hal ini, tanpa rasa khawatir sedikitpun, Kompol H Yasir Ahmadi langsung berinisiatif untuk memandikan Robin.
Usai memandikan, Robin pun diberikan makan, dan disulang langsung oleh Kompol H Yasir Ahmadi.
"Mau makan enak," tanya Kapolsek Sunggal."Mau, rendang," sahut Robin dengan nada tak karuan.
Usai memberikan Robin makan, Kompol H Yasir Ahmadi kemudian membawa Robin, ke Rumah Sakit Jiwa, untuk mendapatkan penanganan yang layak.
Tentunya, Robin dibawa atas persetujuan Sunardi, yang harus rela berpisah sementara dengan sang anak.
"Robin kita bawa dulu ke Rumah Sakit Jiwa untuk ditangani secara tepat. Ini demi kebaikan dia dan keluarga," ucap Kompol H Yasir.
Selain membawa Robin ke Rumah Sakit Jiwa, adik Robin yang alami kebocoran pada paru - paru, juga turut diperhatikan.
Adik Robin, nantinya akan dibawa ke RS.Bhayangkara Medan, untuk diobati.
"Ini semua sesuai arahan Kapolda Sumut, Irjen Agus Andrianto, untuk menolong setiap warga yang kesusahan dan membutuhkan pertolongan. Dan ini semua atas ijin Allah SWT," ucapnya.(red)