Seorang guru bejat itu adalah Rikky Frastian (27) asal Kabupaten Batubara tinggal di Jalan Pertahanan Pasar 2 Desa Sigaragara Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang, sementara korbannya, sebut saja namanya Cinta (16) yang kini duduk di bangku kelas SMK kelas 2, akhirnnya terpaksa harus dipecat secara tidak hormat.
Pemecatan itupun langsung di sampaikan oleh Hj.Hafrida Hanum.Spd.Mpd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Patumbak kepada awak Media ini saat diwawancarai di ruang kerjanya, sembari menunjukkan selembar kertas surat pemecatan yang akan di tembuskan kepada pihak terkait.
"Ya kita telah lakukan pemecatan, terhadap oknum guru olah raga Rikky, karena diduga melakukan perbuatan tidak senonoh
terhadap siswi kelas 2, sebut saja namanya Cinta (16),"ujar Hj.Hafrida Hanum.Spd.Mpd diruang kerjanya pada awak Sabtu (24/11) siang .
Dengan suara parau Hj.Hafrida Hanum.Spd.Mpd, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Patumbak ini mengaku kalau dirinya sangat terpukul dan kecewa setelah mengetahui kabar kejadian itu lewat media maupun dari kawan sesama guru.
"Dengan kejadian ini saya dan semua guru yang ada di SMK Negeri 1 Patumbak ini sangat terpukul dan kecewa oleh Oknum Guru yang menyandang titel S2 tersebut, dan kini oknum guru itu telah diserahkan ke polisi oleh keluarga Cinta. Biarlah hukum yang memprosesnya,” ungkapnya sedih, namun ia masih bisa terlihat tersenyum walaupun matanya terlihat memerah dan berkaca-kaca menahan tangis.
Menurutnya, ia tak menyangka, pasalnya
sebelum terkuaknya peristiwa yang sangat memalukan ini, Cinta (korban) tak pernah mengadukan perbuatan Rikky. Dan kalau dilihat kesehariannya tidak ada perubahan dari perilakunya dan begitu juga pak guru olah raga itu.
Menurutnya lagi, kalau pak guru olah raga itu orang memang terlihat baik, sopan dan bahkan setiap jumpa cium tangan. Selain itu sholatnya tidak pernah tinggal. Tapi sayang ternyata dia juga yang menghancurkan nama naik SMK Negeri 1 Patumbak ini.
"Ini namanya hujan setahun, panas sehari, SMK Negeri 1 Patumbak yang telah saya tata bertahun- tahun, selama saya sebagai Kepala Sekolah di sini dihancurkannya, tapi tidak apa-apalah, ini cobaan dariNYA, muda-mudahan saya dan guru-guru disini mampu menerima," bilangnya.
Ditanya apakah dengan kejadian ini, dirinya merasa kecolongan, Hj. Hafrida Hanum.Spd.Mpd, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Patumbak ini tak menampiknya.
Dikatakannya, untuk kedepannya ia bertekat akan melakukan pengawasan lebih ketat lagi, dan kejadian ini merupa kan yang awal dan untuk terakhir. Artinya kejadian serupa tidak akan pernah terjadi lagi.
"Saya dan guru-guru di sini kecolongan, rupanya oknum Guru olah raga yang menyandang titel S2, terlihat baik, sopan setiap jumpa cium tangan, sholatnya tidak pernah tinggal, dan bahkan dari tangannya beberapa kali SMK Negeri 1 Patumbak ini pernah meraih juara di bidang olah raga, tapi sayangnya ternyata sang guru olah raga itu rupanya punya penyakit lain," pungkasnya.(red)