Pelaku Cabul Bacok Polisi, Warga Minta Sarjoni Diberi Tindakan Tegas
Medan,Topinformasi.com-Aksi pembacokan terhadap petugas Satreskrim Polrestabes Medan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Aiptu Sadiran mendapat kecaman dari berbagai pihak terutama dari warga Jalan kebon Kopi Marindal I, Kecamatan Patumbak Kab Deli Serdang
"Kebrutal Sarjoni (55), pelaku cabul yang mengakibatkan, korban mengalami luka dibeberapa tempat seperti tangan, punggung, leher dan kuping tidak bisa
di pandang enteng, ini jelas melawan hukum,"ujar Mas Eko warga Jalan Kebun Kopi Desa Marindal I Kecamatan Patumbak Deli Serdang kepada awak media ini Rabu (16/10) sore
Menurut Eko atas perbuatannya, tersangka harus segera ditangkap dan diberikan sanksi yang berat agar ada efek jera bagi pelaku, dan bila perlu polisi memberikan tindakan tegas dan terukur agar tidak mengulangi perbuatan yang sama
Selain itu Eko menuturkan bahwa aksi nekat yang dilakukan, Sarjoni yang dikenal tukang sumur bor itu jelas telah
menunjukkan prilaku yang buruk, dan harus diberi tindakan tegas agar tidak lagi mengulangi perbuatannya baik kepada petugas maupun kepada orang lain
"Saya mewakili warga Jalan Kebon Kopi Desa Marindal I Kecamatan Patumbak berharap pihak Kepolisan segera menangkap pelaku (Sarjoni) yang telah mencabuli bocah dan membacok petugas kepolisian, itu jelas pelaku telah menunjukkan prilaku buruk ,"ucap Eko yang juga selaku Humas Polisi Masyarakat (Polmas) di Desa Maridal I Kecamatan Patumbak.
Selain itu Eko selaku Humas Polmas di Desa Maridal I Kecamatan Patumbak
berharap agar para orang tua lebih memperhatikan anak anaknya. "Jangan sampai terlalu bebas bermain dan lepas kontrol dari para orang tua,"tandanya
Sebelumnya diketahui Aiptu terkapar bersimbah darah dengan sejumlah luka bacokan ditubuhnya. Polisi yang bertugas di Unit PPA Polrestabes Medan ini di serang Sarjoni (55) dengan sebilah klewang.Sarjoni sendiri adalah pelaku cabul yang sudah lama di buron
Akibat serangan membabi buta yang dilakukan pelaku (Sarjoni) polisi yang menjadi korban pembacokan itu menderita luka di bagian bawah kuping, dan leher bagian belakang sebelah kiri, badan belakang, bahu kanan, kuping kanan serta telapak tangan bagian atas kiri .
Sementara itu ditempat terpisah
beberapa orang warga menyebutkan kedatangan polisi kerumah Sarjoni, mau menangkapnya terlait kasus pencabulan balita yang masih berumur 4 tahun. Karna takut ditangkap pelaku menyerang polisi itu dengan klewang.
"Pelaku itu kesehariannya sebagai tukang bor air bang, jadi ceritanya pada tahun 2018, pelaku dilaporkan ke polisi karna melakukan pencabulan terhadap anak balita berumur 4 tahun.
Selain itu warga juga menjelaskan, kalau bocah itu yang di cabuli pelaku (Sarjoni) masih ke ponakannya sendiri dan
terbongkarnya kasus cabul tersebut diketahui orang tua saat korban yang masih berumur 4 tahun kesakitan saat buang air kecil.
"Jadi terbongkarnya kasus pencabul ini saat orang tua korban mengetahui anaknya mengeluh kesakitan ketika buang air kecil.Namun saat ditanya orang tuanya, bocah tersebut mengaku kalau kemaluan pelaku memasukan kemaluan
nya ke kemaluan bocah itu," beber warga.
Masih kata warga yang menyebutkan sebelum pelaku di laporkan ke polisi kedua belah pihak yang masih Sedolor (bersaudara) itu sempat berunding, tapi karna tidak ada titik terang akhirnya keluarga korban melaporkan Sarjoni ke Polisi.
"Kalau pelaku (Sarjoni) sempat menghilang kira-kira setahun lebih bang, tapi di sangkanya uda aman, dan dia (Sarjoni) pulang. Tak taunya Polisi datang mau menangkapnya. Ya mungkin karna takut di tangkap Sarjoni dengan klewang ditangannya langsung menyerang dan
nekat membacoki bapak Polisi itu," jelasnya sembari menyebutkan kalau Sarjoni usai membacok polisi langsung melarikan diri sedangkan pak polisinya di saat itu di larikan ke Rumah sakit Mitra Sejati Amplas.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Eko Hartanto saat di konfirmasi wartawan membenarkan peristiwa tersebut dan mengatakan pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap pelaku.(red)