Aksi ini mereka lakukam atas ketidakpercayaan terhadap keputusan KPU RI yg memenangkan Paslon 01 menjadi Capres dan Cawapres 2019-2024 mendatang.
Adapun rangkaian orasi dan aksi yang dilakukan menuntut agar :
a. Hari ini kita melakukan aksi proyes atas prilaku kecurangan dan sabotase yg dilakukan penyelenggara Pemilu secara masif, terstruktur dan sistematis.
b. Bahwa BPN telah menyampaikan protes kepada Bawaslu Pusat ttg situng KPU namun tidak digubris.
c. Meminta KPU menghitung ulang secara real C1 krna pengumuman hasil rekapitulasi pusat terkesan dipaksakan krna tidak sesuai jadwal yg semula tgl 22 Mei 2019.
d. Kita akan melakukan aksi yg lebih besar lagi besok, untuk menuntut KPU menganulir keputusan yg telah dikeluarkan tadi malam.
e. Kita siap jihad dan sahid jika ada tindakan represifitas aparat yg mencoba membubarkan paksa kita disini, krn kita berjalan dijalan yg benar.
f. Negeri ini sebenarnya kaya raya yg merupakan rahmat Allah, jika pemimpin ini benar maka kekayaan negei ini bisa membuat rakyat sejahtera.
g. Kita minta agar pemimpin yg kita inginkan menjadi ekonomi negri ini menjadi ekonomi berkeadilan.
Sementara itu Fikri Matondang juga meminta dan mengatakan bahwa:
a. Aksi kali ini bukan makar, aksi ini untuk menuntut hak demokrasi dimana kami sebagai warga negara berhak mendapatkan hak tsb.
b. Tadi malam KPU pusat mengumumkan secara diam2 hasil rekapitulasi suara nasional, apa magsudnya?
c. Kita tidak makar dan kudeta, kita hanya minta Diskualifikasi pasangan 01.
d. Seandainya pihak 01 belum didiskualifikasi dari peserta Pemilu 2019, maka kami akan tetap disini dan akan berjuang sampai titik darah penghabisan.
e. Mahasiswa adalah penerus aktivis 98, jadi Kami harap mahasiswa agar turun kejalan untuk menyampaikan kebenaran.
