Kasus Penelantaran Anak, Sambil Menangis dan Menjerit, IRT 3 Anak Sebut PN Medan Tidak Adil

/ Rabu, 13 Maret 2019 / 08.52

Medan - Masnita boru Tarigan (40) ibu tiga anak menangis dan menjerit istris di gedung peninggalan Jaman Belanda  (PN Medan.

Hal itu terjadi seusai sidang penelantaran anak dengan terdakwa Anton Patanari yang digelar diruang cakra 6 Pengadilan Negeri Medan Selasa (12/3) sore.

"Enak kali kau ya, empat tahun kau tinggalkan anak mu, tanpa kau tanggungjawabpin, tak taunya kau uda kawin lagi dengan janda, ini kau minta bebas pula sama hakim, gak tau malu kau,"jerit Boru Taringan.

Tak hanya menangis dan menjerit, Masnita boru Tarigan, sambil memegangin tiga anaknya juga membeberkan kalau Ayah anaknya itu telah main duit agar dihukum rendah dan ia mengaku kecewa dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menuntut dengan hukum rendah terhadap terdakwa.

"Apa itu,  kasusnya menelantarkan anak sampai 4 tahun cuma di tuntut 10 bulan penjara, nampak kali ada permainan, apa mentang-mentang dia punya uang banyak, bisa bayar semuanya,"cercah boru Tarigan.

Sambil terus menangis dan jadi tontonan gratis puluhan pengunjung sidang Masnita boru Taringan menyebut kalau PN Medan tidak adil, bahkan ia juga mengatakan kalau semua telah di suap terdakwa.

"Pengadilan ini tidak adil, semuanya telah di suap, tidak adil..tidak adil," ucapnya sambil menangis, "Dia membawa lari uang  1 miliar, 4 tahun kami cari-cari rupanya dia lari ke Baganbatu sama jandanya itu,"timpal ibu Boru Tarigan lagi.

Tak hanya itu, Masnita boru Tarigan kembali mengatakan kalau sebelumnya mereka ada memiliki toko emas, semua habis dibawanya lari sama janda punya anak satu tersebut.

Selain itu ia juga menyebut, bahwa kasusnya ini masalah penelantaran anak dan istri, tapi dirinya tak mendapat keadilan, pada hal tempat ini adalah tempat orang mencari keadilan, beginilah orang susah, tak punya duit, tak bisa sewa pengacara, maka beginilah dibuat Pengadilan ini, itu ada tulisinnya Pengadilan kenapa tidak ada  keadialan di sini.

"Dia kawin lagi sedangkan aku belum kawin, aku membesarkan anak-anaknya seorang diri, mana keadilan ini, kenapa aku tak mendapat keadialan, pada hal tempat ini adalah pengadilan, beginilah orang susah, tak punya duit, tak bisa sewa pengacara, makanya aku tidak  mendapat keadilan disini. Itu ada tulisinnya Pengadilan, kenapa aku tak mendapat keadialan," sebutnya sembari mengajak ketiga anaknya pulang sambil menangis dan berteriak bahwa  pengadilan ini tidak adil.(Red)
Komentar Anda

Berita Terkini