KKM yang dikemas di dalam 28 karung ukuran besar tersebut dengan berat kurang lebih 1 ton diamankan di Pos Ampas salah satu Pos Pengamanan yang terletak di Kampung Ampas, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Papua.
Tindakan pengamanan terhadap KKM tersebut dilakukan pada saat Pos Ampas yang dipimpin oleh Wakil Komandan Pos (Wadan Pos) Sertu Alex S. Situmorang beserta 8 personel Pos Ampas melaksanakan sweeping rutin di depan pos.
Setelah menghentikan mobil tersebut petugas melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan dan menemukan beberapa karung ukuran besar di dalam mobil. Setelah diperiksa ternyata karung-karung tersebut berisi Kulit Kayu Masohi yang diakui milik dari KM (33) warga Kampung Pun, Distrik Waris Keerom.
Petugaspun menanyakan asal muasal dan dokumen dari KKM tersebut dan KM sebagai pemiliknya tidak dapat menunjukkan dokumen resmi kepada petugas.
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap KM dan sesuai dengan pengakuannya bahwa KKM tersebut diperolehnya dengan membelinya dari seorang warga Papua Nugini dan transaksi di hutan sekitar perbatasan negara Distrik Waris. Kayu itu kemudian dikeluarkan melalui jalan-jalan tikus agar tidak terpantau oleh petugas pengamanan batas negara.
Setelah selesai melaksanakan pemeriksaan terhadap KM, petugaspun mengamankan barang bukti KKM ilegal tersebut di Pos Ampas untuk kemudian diserahkan pepada pihak yang berwajib untuk dilakukan proses selanjutnya.
Sebelumnya Satgas Yonif 121/MK juga pernah mengamankan 1,1 ton KKM ilegal di Kampung Yabanda, Distrik Yafi Keerom, Papua beberapa bulan yang lalu berasal dari negara tetangga Papua Nugini. Kayu itu juga masuk melalui jalan-jalan tikus yang ada di sekitar perbatasan.
Pengiriman ilegal itu digagalkan serta telah dilaksanakan koordinasi kepada pihak yang berwajib dan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura dan telah dilakukan proses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Kegiatan seperti ini tentunya dapat merugikan negara karena masuk ke negeri kita tidak sesuai dengan prosedur atau ilegal. Dimana sesuai ketentuan bahwa setiap barang atau benda yang sifatnya komersil yang masuk ke negara kita dari luar negeri harus melalui pintu masuk resmi dan akan dikenakan tarif pajak sesuai jenis barang masing-masing. Dan hasil tersebut merupakan pendapatan negara dari sektor bea cukai yang akan masuk ke dalam kas negara sebagai pendapatan negara untuk keperluan negara dalam pembangunan Indonesia,” tutur Imir.
