USAI KABUR SELAMA TIGA HARI, SATU ORANG ANAK BINAAN LPKA PALU TELAH TERTANGKAP DAN DIKEMBALIKAN LAGI KEDALAM BLOK HUNIAN

/ Kamis, 16 Februari 2023 / 08.34
PALU_TOPINFORMASI.COM,Usai kabur selama 03 (tiga) hari, satu orang Anak Binaan atau Anak Berhadapan Hukum (abh) yang masih berstatus Tahanan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu telah tertangkap dan dikembalikan lagi kedalam blok hunian LPKA Palu, Rabu, (15/2) pagi.
Penangkapan tersebut dilaksanakan oleh Tim Pencari LPKA Palu yang dipimpin oleh Revanda Bangun, Kepala LPKA Palu dan Koordinator lapangan, Antonius Andri yang bekerja sama dengan Kepolisian Sektor Palu Barat serta para masyarakat sekitar Perumahan BTN Citra Banua Nagaya, Kelurahan Kabonena, Kecamatan Ulujadi tempat sang anak ditemukan.
“Kronologisnya tadi anggota kami yang bertugas sejak tadi malam disini menaruh curiga pada salah seorang yang dianggap adalah anak yang dicari tersebut, lantas anggota kami mencoba berpura-pura menanyakan alamat rumah dan belum selesai bertanya, anak tersebut mengelak tidak tahu dan mencoba untuk menjauhi petugas kami. Melihat gelagat itu, petugas kami itu mencoba mendekati anak dan anak itu pun lari, reflek petugas kami mengejarnya dan berhasil menangkapnya,” jelas Andri di lokasi kejadian.
Sebelum tertangkap, sekitar pukul 04.00 Wita Pagi, diketahui anak (MW) umur 17 tahun tersebut terlebih dahulu terlibat melakukan aksi pencurian pada rumah salah seorang warga dengan dibantu oleh 03 (tiga) orang temannya.
“Jadi, salah satu faktor susahnya temukan keberadaan anak ini adalah ada teman dan orangtua dari teman-temanya membantu anak tersebut bersembunyi, kami pun beberapa kali telah menginterogasi mereka dan hasilnya membuat kami menambah personil untuk memantau setiap rumah dari temannya. Hasilnya sekarang, kami akan turut mengupayakan tindakan hukum bagi mereka yang tidak koperatif, ini masuk unsur pidana yah karena menyembunyikan pelaku tindak kejahatan,” tuturnya.
Senada dengan itu, Revanda juga menjelaskan bahwa sejak kabur dari tanggal (13/2) dini hari, dirinya bergerak cepat membentuk tim pencari yang dihuni oleh perwakilan jajaran Satuan Kerja Divisi Pemasyarakatan se-Kota Palu dan bersinergi bersama dengan TNI/POLRI serta berbagai tokoh masyarakat di Kota Palu untuk mencari keberadaan anak (MW).
“Sejak diketahui lari, kami langsung membentuk tim pencari dan bersinergi dengan pihak TNI/POLRI serta berbagai Tokoh Masyarakat di sejumlah wilayah di Kota Palu, Sigi, Donggala dan Parigi yang diduga tempat anak bersembunyi,” terang Revanda.
Lebih lanjut, ia pun menjelaskan bahwa pihaknya segera melakukan pemeriksaan terkait proses pelarian tersebut, kata dia, selain struktur bangunan yang jauh dari kesan penjara membuat anak yang masih baru berstatus sebagai Tahanan melihat peluang dan menjadi nekat untuk melakukan pelarian, faktor kerinduan terhadap keluarga juga menjadi dugaannya.
“Bangunan kami ini jauh sekali bedanya dari Lapas dewasa, tembok dan kamar huniannya seperti rumah pada umumnya, jadi mudah bagi anak untuk melompat keluar. Tapi, yang jelas faktor-faktor penyebab pelarian akan kami telisik lebih dalam, yaa tujuannya adalah untuk mengoptimalkan proses pembinaan kami,” tutupnya. (asr)
HUMAS LPKA PALU
Komentar Anda

Berita Terkini