PALU_TOPINFORMASI.COM,Bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palu, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu lakukan Voluntary Counselling and Testing (VCT) Mobile cegah penyakit HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) kepada seluruh Anak Binaannya, Senin, (27/2) siang.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Ruangan Aula area Blok Hunian LPKA Palu dan turut diikuti oleh 20 orang Anak Binaan sebutan dari Anak yang Berhadapan Hukum (ABH) yang berada di LPKA Palu.
Dalam kesempatan tersebut, Dinkes Kota Palu diwakili oleh NI Made Suryati selaku Pengelola Program HIV/AIDS dan IMS beserta staf dan disambut langsung oleh Kepala LPKA Palu, Revanda Bangun bersama dengan Kepala Subseksi Keperawatan, John Adrianto dan staf serta bertambah istimewa dengan kehadiran Kepala Divisi Administrasi (Kadivmin) Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Tengah, Raymond J.H Takasenseran yang saat itu turut menyaksikan jalannya pemeriksaan kesehatan hingga usai.
“Kami akan terus mengupayakan agar setiap anak disini mendapatkan pelayanan kesehatan yang prima, kami tidak ingin pertumbuhan mereka terhambat karena memiliki riwayat penyakit, apalagi bisa sampai menularkan kepada orang sekitarnya, seperti halnya HIV AIDS ini, pastinya kegiatan ini adalah cara kita untuk mendeteksi sedini mungkin,” jelas Kepala LPKA Palu.
Senada, Kadivmin juga turut mengapresiasi diadakannya kegiatan tersebut, disamping berguna dalam hal kesehatan dan tumbuh kembang anak juga dapat menguatkan sinergitas antara Kemenkumham bersama Pemerintah Daerah. Dirinya mengimbau agar hal baik tersebut dapat senantiasa ditingkatkan.
“Tentu ini sangat baik buat kebaikan kita semua, kolaborasi yang sangat menguntungkan untuk pertumbuhan dari anak-anak kita yang merupakan calon pemimpin bangsa. Saya yakin kebersamaan ini akan membawah daerah yang kita cintai ini menjadi lebih maju lagi,” pesan Kadivmin.
Sementara itu, Ni Made Suryati pun menjelaskan bahwa dalam pemeriksaan atau skrining yang dilakukan, pihaknya tidak menemukan kasus positif gejala ataupun penyakit HIV/AIDS dan IMS yang menimpa anak, namun kata dia, sosialisasi dan pencegahan terhadap penyakit menular harus terus digiatkan, apalagi hal tersebut sangat rentan terjadi pada kelompok usia anak.
“Puji syukur hasilnya semua anak tidak terdeteksi adanya penyakit menular, namun pencegahan harus terus kita lakukan bersama, penyakit ini tidak bergejala makanya kita harus rutin mengadakan pemeriksaan,” tutupnya. (asr)
HUMAS LPKA PALU