TOPINFORMASI.COM
Setelah menerima pengenalan Tugas dan Fungsi (Tusi) Seksi Pembinaan. Sebanyak 11 (Sebelas) orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia (Kemenkumham RI) Penempatan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu kini menerima penguatan dan pengenalan Tusi Seksi Pengawasan. Jum’at, (08/04).
Sebagai tindak lanjut atas perintah, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Tengah (Kakanwil Kemenkumham Sulteng), Budi Argap Situngkir, Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak (Ka.LPKA) Kelas II Palu, Revanda Bangun, beserta segenap jajaran terus melakukan pembinaan dan pembimbingan kepada 11 orang CPNS Penempatan LPKA Palu, agar secepatnya dapat mengetahui, memahami, dan mengimplementasikan Tata nilai Pasti pada setiap aktifitas pekerjaan.
Menyikapi hal tersebut, bertempat di Ruang Aula Kantor LPKA Palu, Kepala Seksi (Kasi) Pengawasan dan Penegakkan Disiplin, I Putu Arta Wibawa, bersama Kepala Subseksi (Kasubsi) Administrasi dan Penegakkan Disiplin, Agustinus Palumpun, memberikan penguatan dan pengenalan Tusi Pengawasan di LPKA Palu.
Pada kesempatan tersebut, Kasi Pengawasan menyebutkan bahwa seksi pengawasan di LPKA Palu sangat berbeda dengan pengawasan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) maupun Rumah Tahanan Negara (Rutan). Ia menambahkan, bahwa dalam melakukan pengawasan di LPKA Palu, mesti dilaksanakan dengan penuh kelembutan dan berasaskan Ramah Anak, yang harapannya setiap anak tidak merasa terpenjara serta tidak menganggu psikologi dan kepercayaan diri setiap anak.
Lebih lanjut, Kasubsi Administrasi dan Penegakkan Disiplin menambahkan agar dalam melakukan pengawasan dilakukan dengan penuh kewaspadaan mengingat struktur bangunan di LPKA Palu masih menyisakan ruang yang berpeluang besar terjadi suatu pelarian. Ia pun menyampaikan pesan Pimpinan yang selalu menjadi pedoman setiap petugas.
“Pesan Ka.LPKA Palu kepada kita semua, jangan rantai atau kunci tangan dan kaki anak, tapi rantailah hati mereka. Artinya apa?, kita harus layaknya saudara maupun bapak bagi mereka.” Terang Agustinus.
