Habiskan Anggaran Hampir Rp 900 Juta TembokTaman Kehati Indra Sakti Tumbang

/ Jumat, 07 Januari 2022 / 16.03
Batubara. Topinformasi.com

Selesai di bangun, proyek senilai hampir Rp 900.000.000 Ambruk, diduga pembangunan taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) di lapangan sepak bola Indra Sakti Kecamatan Air Putih Kabupaten Batubara dikerjakan asal-asalan. Sabtu 7/1/2022.

Pasalnya tampak disisi kana jalan tembok penahan lantai taman ambruk tanpa sebab. Dan bagian dasar pasangan batu juga tidak menggunakan pondasi, melainkan menumpang dibekas bangunan lama.

Sementara pada plang kegiatan tercantum program Pengelolaan Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati), Kegiatan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Kabupaten Kota. 

Sub Kegiatan, Pengelolaan Taman Keanekaragaman Hayati di Luar Kawasan Hutan. Pekerjaan Pembangunan Taman di Indra Pura Kelurahan Indrasakti Kecamatan Air Putih. Nomo kontrak 27514780/KONTRAK/TENDER/DLHKP-BB/lX/2021, Sumber Dana APBD TA. 2021. Nilai kontrak Rp 892.105.449,65, dan Pelaksana CV. Cipta Karya Nusantara.

Menanggapi soal ambruknya tembok taman Indra Sakti, juru bicara warung apresiasi (Wappress) Darmansyah "menyesalkan" kebijakan dan wacana Pemerintah Kabupaten Batubara yang terkesan menghambur-hamburkan uang Negara dimasa Pandemi Covid-19.

Karena disaat perekonomian masyarakat mengalami keterpurukan ekonomi dampak dari Pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Batubara melalui Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan alih-alih melakukan kegiatan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati (Kehati) di beberapa titik, antara lain taman Indra Sakti dan taman Simpang Inalum", paparnya.

Seyogyanya dimasa Pandemi ini Pemerintah Kabupaten Batubara lebih mengedepankan pembangunan perekonomian masyarakat, bukan melakukan kegiatan yang kesannya menghambur-hamburkan uang hanya untuk kesejahteraan segelintir orang.

Ambruknya dinding taman Indra Sakti bisa terjadi karena perencanaannya tidak matang, minimnya pengawasan dari konsultan maupun Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), serta adanya dugaan mark'Up pada material, sehingga hasil pekerjaan tidak sesuai spesifikasi dan non kualitas maupun kuantitas.

Dalam hal ini kita minta kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI untuk melakukan  pemeriksaan secara profesional dan transparan pada hasil pengerjaan Tamam Kehati dikedua titik tersebut yang menelan anggaran Rp 1,4 milyar lebih itu.

Dan kita juga minta kepada Aparat Penegak Hukum (APH) untuk melakukan penyelidikan yang dimulai dari proses perencanaan, lelang, dan spesifikasi material serta memanggil pihak rekanan dan Plt Kaban Lingkungan Hidup tahun 2021. 

Sementara Plt Dinas Lingkungan Hidup Azhar saat dikonfirmasi TOPINFORMASI.COM mengatakan dan memerintahkan  untuk di cek malam ini. (dr)
Komentar Anda

Berita Terkini