PT. Pertamina (Persero), Kucurkan Program CSR, Lestarikan Tenun Songket Melayu Langkat

/ Jumat, 29 November 2019 / 09.35


Langkat,Topinformasi.com-PT.Pertamina (Persero), melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)
membantu pelestarian tenun songket Melayu Langkat dengan membuka pelatihan dasar tenun songket Melayu Langkat di wilayah kerja PT. Pertamina Gas NSA, di Desa Pekubuan, Kecamatan Tg. Pura Kab Langkat Sumatera Utara Selasa (25/11/2019)


Dalam sambutannya Manager PT. Pertamina Gas NSA, Rudy Sugiarto mengatakan kegiatan ini ditandai dengan penandatanganan MoU antara PT. Pertamina Gas NSA dan Komite Pelatihan Dasar Tenun Songket Melayu Langkat


"Program Corporate Social Responsibility (CSR) ini  untuk menunjukkan kepedulian kita terhadap pelestarian tenun songket Melayu Langkat, dengan mengucurkan bantuan dari dana CSR guna membantu pelestarian tenun songket Melayu Langkat dengan membuka pelatihan dasar tenun songket Melayu Langkat di wilayah kerja PT. Pertamina Gas NSA,"ujar
Manager PT. Pertamina Gas NSA, Rudy Sugiarto.


Menurutnya, upaya untuk melestarikan nilai- nilai tenun songket Melayu Langkat agar bisa dilestarikan di bumi Langkat harus ada pemerhati dan penggiat pariwisata dan kebudayaan Langkat, seperti  yang dilakukan Katrina Talaksoru yang telah berjuang untuk menerobos pintu- pintu Pertamina guna mendapatkan CSR,


Dikatakannya pada dasarnya program ini sempat tidak disetujui. Namun berkat kegigihan dan usaha Buk Katrin, program Corporate Social Responsibility (CSR)  ini akhirnya diterima juga. 


"Saya katakan bahwa ini semua adalah berkat kegigihan dan usaha serta perjuangan dari Buk Katrin. Kami hanya mengajukan kepusat.  Alhamdulillah, berkat doa, dan niat baik, dibaringi usaha serta adanya  koordinasi yang baik, Pak Limo bisa membawanya ke Jakarta dan proposal yang kita ajukan diterima. Akhirnya pelatihan dasar tenun songket Melayu Langkat ini bisa kita gelar," ucapnya


Selain itu Manager PT. Pertamina Gas NSA, Rudy Sugiarto menyebutkan Pertamina itu banyak dan semua mengajukan proposal, Corporate Social Responsibility (CSR), tapi  alhamdulillah ada 4 proposal yang diterima.


"Alhamdulillah ada 4 proposal yang diterima dari Pertamina Gas NSA, yaitu dua dari Aceh dan dua dari Sumatera Utara. Mungkin asumsinya, karena tenun songket itu sudah langka, sehingga perlu dilestarikan," pungkasnya.


Sementara ditempat yang  Head of QC & HSE, Limo Wisnu Aji mengambil kesempatan untuk mensosialisasikan tentang QC & HSE yang ada di Pertamina Gas dan Safety Beyond Culture yang berlaku di Northern Sumatera Area.


"Ya, wilayah kerja kami terbentang di Sumatera bagian Utara, tepatnya dari Aceh hingga Sumatera Utara,” ujarnya seraya menjelaskan tentang Personal Risk Assessment Pasal 5 yang mana antara lain mengatur tentang alat pelindung diri dan keselamatan dalam berkendara,"bilangnya


Sedangkan Nanang Hadi Irawan, S.Sos, MSi, selaku Kabid Perindustrian yang mewakili Kadis Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Langkat, menyatakan siap untuk mendukung kegiatan tersebut, termasuk jika ada usaha untuk menerbitkan hak paten bagi tenun songket Melayu Langkat itu.


Diapun mengakui Buk Katrin beberapa kali datang ke kantornya dan berdiskusi terkait tenun songket Melayu Langkat. "Saya menilai semangat  Buk Katrin ini memang luar biasa, saya ucapkan selamat kepada buk Katrin. Saya salut sekaligus bangga kepada beliau,"ucapnya.


Pada kesempatan itu Ia juga menyebut
kan, semangat dan keuletan sosok
wanita bernama Nafisah (Pico), walaupun sudah berusia lanjut tapi tetap semangat untuk mengembangkan pelatihan- pelatihan tenun songket Melayu Langkat


"Untuk di Kabupaten Langkat, siapa yang tidak kenal ibu Pico ini. Dialah yang selama ini mengembangkan tenun songket Melayu Langkat. Pengalamannya luar biasa dan kami sudah sering mengirimkan beliau untuk melakukan pelatihan dan study banding ke luar daerah, seperti ke Jawa dan NTB,"ucapnya


Hal yang sama dikatakan oleh Camat Tg. Pura, Taufik Reza, SSTP. Bahkan, dengan penuh semangat dia pun memaparkan tentang potensi pariwisata dan budaya yang ada di Kecamatan Tg. Pura serta peluang- peluang yang bisa dikembang
kan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di sana.


"Saya tidak malu untuk mengatakan bahwa sampai sekarang sebagian besar masyarakat Tg. Pura masih hidup miskin, sebab yang lebih penting dari itu adalah bagaimana agar kemiskinan itu bisa ditekan dan tidak semakin meningkat.  Selain itu, bagaimana caranya agar semua potensi yang ada bisa digerakkan dan perekonomian masyarakat bisa terus ditingkatkan,” ujarnya


Sedangkan perwakilan dari Pemerintah Desa Pekubuan, Misrun mengucapkan terima kasih kepada PT. Pertamina (Persero) yang telah berkenan untuk mengembangankan pelatihan dasar tenun songket Melayu Langkat di Desa Pekubuan.


"Kami bangga, karena nama Desa Pekubuan ikut terangkat dan tenun songket Melayu Langkat bisa terus dilestarikan,” ujarnya


Pantauan dilokasi acara pembukaan dan peresmian pelatihan dasar Tenun Songket Melayu Langkat tampak didihadiri oleh Rudy Sugiarto, Manager PT. Pertamina Gas NSA dan Limo Wisnu Aji, Head of QC & HSE,  Kabid Perindustrian, Nanang Hadi Irawan, S.Sos, MSi dimewakili oleh Kadis Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Langkat, Camat Tg. Pura Taufik Reza, SSTP, Wakapolsek Tg. Pura Iptu Yudianto, perwakilan Koramil, Pemerintah Desa Pekubuan, dan Komite, M. Yusuf AS, serta pemerhati dan penggiat pariwisata dan kebudayaan Langkat, Katrina Talaksoru.(Sri/red)
Komentar Anda

Berita Terkini