Puluhan Pedagang K 5 Warkop Elisabet Dan Keluarga Harapkan Keadilan Hukum Jumandi Pangaribuan.
Medan,Topinformasi.com-Puluhan Pedagang warung kopi (warkop) Harapan, taman Ahmad Yani Elisabet mememinta agar Polsek Medan Kota dapat bekerja secara profesional terkait kisru antara pedagang dengan Satpol PP Pemko Medan kemarin.
Hal ini disampaikan para pedagang melalui kuasa hukumnya Ronald Syafriansyah kepada wartawan, Jumat (9/8/ 2019). Menurutnya, Polsek Medan Kota tidak kopratif karena diduga menghalang-halangi pedagang untuk membuat laporan kepolisian.
"Padahal hak membuat laporan adalah hak warga republik indonesia untuk mendapat perlindungan hukum. Tapi kenapa, kita dihalang-halangi untuk membuat laporan. Seharusnya polisi profesional dalam kasus ini,"ujar Ronald saat ditemui di depan Polsek Medan Kota.
Dalam hal ini, lanjut Ronald, Jumandi Pangaribuan yang kini diamankan Polsek Medan Kota adalah korban yang berhak membuat laporan karena Jumadi Pangaribuan adalah korban kekerasan yang dilakukan oleh pihak Satpol PP Kota Medan pada saat terjadinya penggusuran tanggal 7 agustus 2019 lalu di warkop harapan taman Ahmad Yani Medan.
"Jadi dalam hal ini, Bakumsu (badan hukum yang mendampingi) akan melakukan segala upaya hukum termasuk mempraperadilkan atas penetapan tersangka Jumadi Pangaribuan,"sebutnya.
Sementara itu, anak perempuan Jumandi Pangaribuan bernama Santi Pangaribuan (25) yang merupakan anak kandung dari Jumadi Pangaribuan dan puluhan pedagang Warkop harapan taman Ahmad Yani sangat memohon dan meminta kepada Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto dan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto SH SIK memberikan keadilan kepada Jumandi yang sudah diperlakukan kasar oleh Satpol PP dan dituduh pelaku penyiraman air panas terhadap Kasat Satpol PP Kota Medan Sofyan karena sesuai bukti vidio yang ada sama mereka kejadian tersebut bukan disengaja tetapi disebabkan tarik - menarik dandang air yang berisi air panas dengan salah satu personil Satpol PP sehingga terkena Kasat Pol PP tersebut," beber Santi dan para PKL warkop harapan .
"Orang tua saya dipukuli sampai babak belur, bahkan setelah diamankan di atas mobil pick up milik satpol PP tersebut pun Mereka tetap memukulinya , sambung Santi dengan wajah sedih, mungkinnya bang kalau bapak saya pelaku penyiraman air panas ke wajah Pak Kasat Satpol PP Kota Medan tersebut?, sementara badannya dan wajah bapak saya itu yang lebih parah dari pak Sofyan itu ada vidionya loh bang .. "sebutnya kepada wartawan.
Santi pun mengaku hingga saat ini belum bisa menemui orang tua laki -lakinya di Polsek Medan Kota .(red),.