Saling Ngaku Korban Penganiayaan, Andri dan Sahat Sama-Sama Lapor Polisi

/ Senin, 17 Juni 2019 / 21.37
Foto. Andri (Atas) Sahat (Bawah)

PATUMBAK,Topinformasi | Andri (21) dan Sahat yang sama- sama warga Jalan Garu III Kelurahan Harjosari Kecamatan Medan Amplas mendatangi Mapolsek Patumbak Jumat (15/6).sekira Jam.21.00 Wib

Kepada petugas SPK Mapolsek Patumbak kedua pria yang masing-masing di temani keluarganya saling mengadukan kasus penganiayaan yang dialaminya di perempatan Jalan Garu III Ujung Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Sabtu (15/6) sekura Jam 20.00.Wib. Pantauan di Mapolsek, kedua pria ini, sama-sama terluka, Andri tampak terluka bigian bibir bagian bawah perut. Sedangkan Sahat terluka di bagian kepalanya. Dan keduanya masing-masing di bawa ke Rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Infomasi yang dihimpun ditempat yang sama  kedua pria ini sama menuding dan saling menyalahkan, Namun akhirnya setelah mendengar keterangan kedua belah pihak, petugas SPK memberikan masukan dan nasehat, agar keduanya yang diketahui hidup bertetangga agar menumpuh jalan kekeluarga.Hanya saja keduanya tetap berkeras memilih jaluar hukum. "Ya baik kalau jalur hukum yang dipilih silakan, kami polisi tetap melayani pengaduan saudara berdua.Tapi kalian berdua harus melakukan visum terlebih dahulu, dan saya akan memberi surat pengantarnya,"ucap petugas SPK Aiptu Syafaruddin.

Sementara Andri yang dikonfirmasi menyebutkan, kalau bibirnya terluka dikarnakan di pukul kayu seperti gagang sapu oleh Sahat, dan bahkan bukan dirinya saja yang dipukul, tetapi ayahnya juga di pukul dan serang oleh Sahat, akibat pukulan itu ayahnya yang di ketahui seorang pemuka agama bernama Ustadz Zainal Abidin mengalami  luka di bagian kuping sebelah kiri dan juga tangan sebelah kiri.

Sedangkan Sahat juga mengaku dipukul benda keras, namun saat ditanya benda keras jenis apa, Sahat tak dapat menjawab dan memilih diam, ketika ditanya lagi malah Sahat dengan suara keras menjawab, "Ya benda keraslah yang dipukulkan ke kepala ku,"bilang Sahat dengan nada tinggi seakan tak senang ditanyai. Ditempat yang sama keluarga Sahat mengaku kalau Sahat sebelum kejadian itu duduk di teras ramah, tapi tiba-tiba keluarga Andri datang menyerang membawa kaya dan lalu memukuli Sahat.

"Adik ku Sahat sebelum kejadian duduk teras rumah, tiba-tiba mereka datang membawa kayu lalu memukuli Sahat tanpa sebap yang tak jelas," sebut keluarga Sahat yang belakangan diketahui berinisial Poltak. Tidak hanya keterangan keluar Sahat, Namun ketika ditanyakan kebenaran keterangan keluarga Sahat Andri membantah, "itu keterangannya gak benar bang,"sebut Andri.

Cerita yang sebenarnya, awal kejadian Andri mendegar suara merisik diluar rumahnya, saat dilihat keluar ternyata Sahat lagi memukuli mobil saudara sepupunya yang diparkir di depan rumah. Mengetahui hal itu, lalu Andri menegur Sahat, tapi Sahat tak senang dan malah  melempar mobil Andri yang ada dihalaman rumahnya, tak sampai disitu suasanapun memjadi ricuh, Sahat langsung teriak-teriak, akibat teriakannya itu warga ramai berdatangan.

Melihat warga bedatangan Sahat lalu melarikan diri ke Simpang empat Jalan Garu III dan saat lari  Sahat tejatuh." Jadi kepalanya terluka dan berdarah bukan karna dipulul, tapi karna dia terjatuh dan soal itu warga banyak yang melihatnya dan bahkan mau di jadikan saksi,"ujar Andri yang dibenarkan ayahnya

Ustadz Zainal Abidin dan sepupu Andri bernama Ahmad yang ketika itu mengetahi peristiwa tersebut di Mapolsek Patumbak Sabtu (15/6) sekira Jam 00.30.Wib. Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar Fitriadi  melalui petugas SPK Mapolsek Patumbak Aiptu Syafaruddin membenarkan adanya peristiwa itu, dan keduanya telah sama- sama membuat laporan polisi. "Laporan kedua belah pihak telah kita terima, selanjutnya kita serahkan ke Reskrim untuk ditindaklanjuti," jelasnya
Komentar Anda

Berita Terkini