Fakta Parit Jadi Biang Kerok Banjir di Desa Sampali Terkuak!

/ Jumat, 05 Desember 2025 / 17.59

Deli Serdang, TOPINFORMASI.COM- Banjir yang kerap melanda Desa Sampali, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara, ternyata bukan hanya disebabkan oleh Badai Senyar yang baru-baru ini menerjang. Fakta mencengangkan terkuak: adanya rekayasa dan penyempitan parit besar demi keuntungan pribadi oknum pengembang properti nakal!
 
Pantauan terkini menunjukkan Desa Sampali menjadi langganan terendam banjir saat hujan tiba. Puncaknya saat Badai Senyar menerpa, desa ini menjadi yang terdalam dan terkategori terisolir karena akses kendaraan terputus. Masyarakat menduga ada masalah serius dengan drainase di sekitar desa.
 
Dengan berbekal martil dan palu, warga menjebol tembok salah satu lahan yang diduga menjadi penyebab banjir. Fakta mencengangkan pun terungkap.
 
"Saya lahir di Desa Sampali ini. Sejak kecil, kami sering berenang dan mencari ikan di parit ini, yang sekarang sudah berubah arah dan mengecil," ujar Ratno, warga Simpang BW Desa Sampali, saat diwawancarai media. "Dulu, saat musim penghujan, parit ini memang penuh, tapi tidak pernah banjir sampai masuk rumah. Sekarang, usia saya 57 tahun, dan sejak 5 tahun terakhir, desa kami selalu kebanjiran setiap hujan. Kami kira debit air tinggi dan hujan deras di kota sana penyebabnya. Ternyata, setelah kami menjebol tembok lahan perumahan, kami baru sadar inilah penyebab banjir yang terjadi sejak 4-5 tahun lalu," ungkapnya dengan nada kecewa.
 
Ratno menambahkan, "Dulu parit ini besar dan lurus, membuat pengairan lancar. Sekarang, parit ini berbelok ke kanan dan mengarah ke jalan tol."
 
Warga berharap Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dapat menindak tegas oknum pengusaha yang jelas-jelas telah merekayasa jalur parit dan menyebabkan banjir. "Keresahan ini membuat kami menderita saat hujan turun. Tanpa ampun, kami selalu kebanjiran," keluhnya.
 
Investigasi awak media menemukan fakta yang lebih mencengangkan. Parit yang awalnya selebar 4-5 meter, kini menyempit menjadi hanya 1,5 meter. Kondisi ini diprediksi tidak akan mampu mengalirkan air dari beberapa desa di Percut Sei Tuan.
 
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada satu pun pihak terkait yang memberikan keterangan, termasuk Kepala Desa Sampali, yang seharusnya dapat menindak tegas oknum yang merekayasa pengecilan dan pembelokan perairan, menyebabkan air melambat dan memicu banjir di daerah tersebut. (Tim) 
Komentar Anda

Berita Terkini