Kapolres Batubara Pimpin Apel Tanggap Darurat Bencana

/ Rabu, 05 November 2025 / 11.31

Batubara. Topinformasi.com
Kapolres Batubara AKBP Doly Nelson H H Nainggolan pimpin Apel Tanggap Darurat Bencana di wilayah Kabupaten Batubara, Rabu 5/11/2025.

Apel dalam rangka Tanggap Darurat Bencana di Wilayah Hukum Polres Batubara yang berlangsung di halaman Mako Polres Batubara di ikuti Kapolres AKBP Doly Nelson H Nainggolan sebagai pimpinan Apel, Kasat Samapta Polres Batubara AKP Freddy Saragi, Kanit Patroli Polres Batubara Ipda S.T.R. Purba, selaku komandan Apel

Turut hadir, Wakil Bupati Batubara Syafrizal, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Batubara Rodial, Perwakilan Kejaksaan Batubara, Jimmi PL, Danramil 03/Lima Puluh Kapten INF. T.H. Simanjuntak,Perwakilan Kodim 0208/Asahan Lettu INF. Mava Jhoni Harahap, Dansubdenpom Kapten CPM F. Sipahutar, Para Pejabat Utama Polres Batubara, Kepala OPD Terkait, para Kapolsek Jajaran Polres Batubara, para Perwira dan personil Polres Batubara serta para tamu undangan.

Dalam arahannya, Kapolres Batubara AKBP Doly Nelson H Nainggolan menyampaikan amanat Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo agar Apel Kesiapan Dalam Rangka Tanggap Darurat Bencana dapat dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia.

Disampaikan Kapolres, kegiatan ini merupakan bentuk pengecekan terhadap kesiapan personel dan sarana prasarana (sarpras) dalam pencegahan serta penanggulangan bencana, agar seluruh unsur dapat bersinergi secara sigap, cepat, dan tepat menghadapi berbagai potensi bencana di masa mendatang.

Berdasarkan laporan BNPB hingga 19 Oktober 2025, telah terjadi 2.606 bencana alam, meliputi 1.289 banjir, 544 cuaca ekstrem, 511 kebakaran hutan dan lahan, 189 tanah longsor, 22 gempa bumi, serta 4 erupsi gunung berapi. Bencana-bencana tersebut menimbulkan korban jiwa, kerugian ekonomi, dan trauma sosial yang mendalam", ucap Kapolres.

Dan BMKG melaporkan bahwa 43,8% wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan, dengan puncaknya pada November 2025 hingga Januari 2026, serta diperkirakan akan terjadi fenomena La NiƱa yang dapat meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan gelombang tinggi, sambungnya.

Ditekankan bahwa kecepatan dan ketepatan respons menjadi faktor utama keberhasilan penanganan bencana. Oleh karena itu, diperlukan kesiapan optimal dari TNI-Polri, BNPB, Basarnas, BMKG, pemerintah daerah, serta seluruh stakeholder dan masyarakat.

Dalam arahannya, Kapolri memberikan delapan penekanan sebagai pedoman bagi seluruh jajaran:

1. Lakukan deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan bencana secara berkelanjutan.

2. Sampaikan imbauan dan informasi kamtibmas terkait potensi bencana kepada masyarakat.

3. Pastikan kesiapan personel, sarpras, dan logistik, agar dapat segera digerakkan kapan pun dibutuhkan.

4. Laksanakan simulasi tanggap darurat bencana secara rutin untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

5. Utamakan kecepatan dan ketepatan respons, mulai dari evakuasi hingga rehabilitasi pascabencana.

6. Jalankan tugas dengan empati, humanis, dan profesional, agar masyarakat merasa aman dan terlindungi.

7. Pastikan setiap tahap penanggulangan bencana sesuai prosedur dan dievaluasi secara berkelanjutan.

8. Tingkatkan sinergitas dengan TNI, BNPB, Basarnas, PMI, BMKG, pemerintah daerah, dan relawan agar penanganan bencana berjalan terpadu dan efektif.

Selanjutnya Kapolri mengamanatkan agar seluruh personel melaksanakan tugas dengan semangat, keikhlasan, dan tanggung jawab, sehingga pengabdian dalam penanggulangan bencana menjadi ladang ibadah bagi bangsa dan negara. (dr)
Komentar Anda

Berita Terkini