MEDAN, TOPINFORMASI.COM- Komplek Pergudangan Kayu Putih Estate atau Pergudangan Kota Tanjung Mulia (PKTM) di Jalan Kayu Putih, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, diduga kuat menjadi sarang korupsi. Kawasan pergudangan yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini tampak amburadul dan nyaris tak terurus selama puluhan tahun.
Pantauan di lokasi menunjukkan sebagian besar ruas jalan di dalam kawasan pergudangan dipenuhi lubang besar menyerupai kolam ikan, genangan air, dan semak belukar yang menjalar hingga ke bahu jalan. Kondisi ini tak hanya merusak pemandangan, tetapi juga membahayakan para pengguna jalan, terutama sopir truk yang setiap hari melintas untuk mengangkut barang.
Warga sekitar mengungkapkan keheranannya karena sejak PKTM berdiri puluhan tahun lalu, kondisi infrastruktur di kawasan itu tak kunjung mengalami perbaikan berarti. Padahal, kawasan tersebut merupakan salah satu titik aktivitas ekonomi penting yang seharusnya memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan daerah.
"Ini kan dikelola BUMD, seharusnya hasil sewa pergudangan dapat digunakan untuk memperbaiki infrastruktur sehingga lokasi tertata dan layak. Kalau dibiarkan begini terus, bisa-bisa aktivitas ekonomi di sini makin lumpuh," keluh seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya.
Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda perbaikan dari pihak pengelola maupun Pemerintah Kota Medan. Para sopir dan warga berharap Pemerintah Kota Medan serta manajemen PKTM segera turun tangan melakukan perbaikan menyeluruh agar kawasan pergudangan tersebut kembali berfungsi dengan baik dan aman bagi pengguna jalan.
Upaya konfirmasi terhadap Kepala Kantor PKTM belum membuahkan hasil. Kantor PKTM di dalam kawasan pergudangan terlihat sepi tanpa ada satupun pegawainya. (Red)
