Kapolrestabes Medan Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2021

/ Rabu, 05 Mei 2021 / 15.26

  


Topinformasi.com

Medan - Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko MSi, menghadiri apel gelar pasukan dalam rangka operasi Ketupat Toba 2021 di Lapangan Apel Mapolrestabes Medan, Rabu (5/5/2021).

Apel gelar pasukan operasi Ketupat Toba 2021 dipimpin Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution yang turut dihadiri Forkopimda, personel Polrestabes Medan, personel PM Denpom I/5, personel Kodim 0201/BS, Dishub Kota Medan, Satpol PP Kota Medan, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan Pramuka.

Walikota Medan dalam arahannya mengatakan pemerintah memutuskan melarang kegiatan mudik bagi seluruh masyarakat pada tanggal 6 sampai dengan 17 Mei 2021.

"Ini adalah tahun kedua dimana pemerintah telah mengambil kebijakan untuk melarang warga masyarakat melakukan perjalanan mudik pada libur hari Raya Idul fitri, karena situasi pandemi Covid-19," katanya.

Karena, sambung Walikota, pemerintah menyadari bahwa larangan pemerintah ini tidak serta merta dipatuhi masyarakat, sehingga potensi pergerakan orang untuk melakukan perjalanan mudik masih cukup tinggi.

Sebab, hasil survey Kementerian Perhubungan terhadap masyarakat apabila pemerintah tidak melarang mudik maka akan terjadi pergerakan orang melakukan perjalanan mudik sebesar 81 juta orang.

"Namun apabila pemerintah melarang mudik, masih akan terjadi pergerakan orang melakukan perjalanan mudik sebesar 27,6 juta orang atau 11 persen," ujarnya.

Pengalaman tahun lalu berbagai modus dilakukan masyarakat untuk mengelabuli petugas agar dapat lolos sampai di tempat tujuan mudik. Hal ini tentu menjadi pembelajaran bagi kita dan lebih utama lagi begitu tinggi niat serta gigihnya masyarakat agar dapat melakukan perjalanan mudik, sehingga perlu antisipasi dan kesiapan petugas.

Saat ini pemerintah masih terus berjuang menekan laju perkembangan Covid-19 dengan berbagai kebijakan antara lain pendisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan, kegiatan vaksinasi dan terakhir PPKM mikro yang dinilai cukup efektif.

"Kita harus bahu-membahu bersinergi dengan instansi terkait  dan seluruh komponen masyarakat untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam menekan laju perkembangan Covid-19. Penurunan transmisi penyebaran Covid-19 akhir-akhir ini jangan menjadikan kita lengah, sehingga kita mengabaikan protokol kesehatan," terangnya.

Kegiatan-kegiatan keagamaan utamanya pada Ramadhan dan Idul Fitri 1442 Hijriah harus dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat sesuai surat edaran menteri agama.

"Kejadian di Negara India terkait ritual keagamaan umat hindu kumbh mela yakni mandi bersama di sungai gangga tanpa menerapkan protokol kesehatan yang menyebabkan lebih dari 1.000 orang tertular dan dinyatakan positif Covid-19 harus menjadikan pengalaman serta cermin bagi kita agar tidak lengah," bebernya.

Operasi Ketupat Toba 2021 akan  dilaksanakan selama 12 hari, mulai  tanggal 6 sampai dengan 17 mei 2021 dengan mengedepankan kegiatan pencegahan didukung deteksi dini dan penegakan hukum dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1442 H dan tetap menerapkan protokol kesehatan, guna mencegah penyebaran Covid-19 sehingga masyarakat dapat merayakan idul fitri dengan rasa aman dan nyaman.

Dalam pelaksanaan operasi Ketupat Toba 2021, akan melibatkan 90.592 personel Polri, 11.533 personel TNI serta 52.880 personel instansi terkait lainnya yang terdiri dari satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan,  Pramuka, Jasa Raharja, dll.

Personel tersebut akan di tempatkan pada 333 pos penyekatan untuk mengantisipasi terhadap warga masyarakat yang masih nekat akan melaksanakan perjalanan mudik, 1.536 pos pengamanan untuk melaksanakan pengamanan terkait gangguan Kamtibmas dan Kamseltibcarlantas dan 596 pos pelayanan dan 180 pos terpadu untuk melaksanakan pengamanan di pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, tempat wisata, dll.

Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi operasi ketupat tahun 2020, gangguan Kamtibmas secara umum termasuk curat dan curas mengalami kenaikan sedangkan untuk kasus-kasus yang meresahkan masyarakat  lainnya seperti curas bersenpi, curanmor, anirat, mengalami penurunan demikian juga kecelakaan dan pelanggaran  lalu-lintas juga mengalami penurunan yang cukup signifikan.(red)
Komentar Anda

Berita Terkini