Tingkatkan Kebutuhan Ekonomi Petani Kelapa ASPEK Aashan Bentuk Koperasi

/ Minggu, 28 Februari 2021 / 20.54

 



Asahan - topinformasi.com

Para petani kelapa yang tergabung Asosiasi Petani Kelapa (ASPEK) Kabupaten Asahan, resmi membentuk koperasi ASPEK. Pembentukan koperasi ini diharapkan akan dapat membantu membangkitkan kembali usaha pertanian kelapa, sekaligus mendorong kesejahteraan petani kelapa. Koperasi tersebut didirikan di Desa Sei Kepayang, yang merupakan salah satu desa sentra penghasil kelapa.


Peresmian pendirian koperasi ASPEK itu sendiri dilaksanakan pada Sabtu (27/2/2021). 

“Konsep koperasi sangat baik untuk memajukan kesejahteraan petani kelapa ditambah lagi dengan minat petani ASPEK yang hari-hari ini sudah sadar akan pentingnya jiwa kebersamaan dan kekeluargaan sebagai tolok ukur untuk kemajuan usaha bersama,” kata Kabid Koperasi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Asahan Zainab Sirait, SH yang hadir bersama Kasi Pemberdayaan Desli Saragih.


Pihak Dinas Koperasi Kabupaten Asahan, kata Zainab, siap membantu petani dalam mengembangkan usaha yang dijalankan koperasi ASPEK. Salah satunya adalah mengembangkan usaha olahan dan turunan dari produk kelapa, agar petani tidak lagi sekadar menjual kelapa mentah yang harganya rendah.


Kepala Desa Sei Kepayang Kanan, yang juga terpilih menjadi Ketua Koperasi ASPEK Adlin menjelaskan, dirinya akan terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program-program bantuan dari pemerintah, terutama di tingkat kabupaten. “Kita harus mampu dan hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai solusi untuk mewujudkan cita-cita kita bersama, memakmurkan masyarakat sebisa mungkin dengan kemampuan kita yang ada saat ini,” ujarnya.


Adlin menegaskan, Koperasi ASPEK lahir di desa Sei Kepayang Kanan dengan tujuan baik, kita berharap masyarakat yang hadir pada hari ini hendaknya mari sama-sama kita perkuat dan besarkan koperasi yang kita bentuk bersama, sebagai wadah kita berkreasi sehingga tubuh sektor ekonomi masyarakat yang semakin baik.


“Harapannya melalui koperasi ASPEK ini bisa kita kembangkan sampai ke turunan varian kelapa yang bisa dihasilkan dari kelapa putih, kalau perlu akarnya bisa dijadikan uang akan kita jadikan sebagai penambah penopang penghasilan masyarakat Sei Kepayang,” tegas Adlin.


Pada kesempatan yang sama, Dewan Penasehat ASPEK Awaluddin H. Sirait meyakini, dengan bersatunya para petani kelapa dan seluruh desa penghasil kelapa se-Kabupaten Asahan, bukan tidak mungkin suatu saat petani akan mampu membangun pabrik. “Boleh jadi suatu saat petani akan mampu membangun pabrik, yang lahir dari pengusaha pribumi, sehingga terjadi kemandirian petani kelapa dan saling kerja sama untuk bangkitnya sektor ekonomi yang berprinsip koperasi,” ujar Awaluddin.


Dia menegaskan, mengembangkan konsep koperasi menjadi penting, karena prinsip koperasi mengutamakan kekeluargaan. “Yang jelas harapan dan keinginan untuk berkembang itu ada pada diri kita. Dan kita siap melangkah untuk maju guna meningkatkan pundi-pundi ekonomi masyarakat. Tentunya dengan kemampuan yang ada kita maksimalkan. Di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang menimpa negeri ini bahkan dunia,” tegas Awaluddin.


Hal senada juga disampaikan CEO ASPEK Abdul Gafur Ritonga saat dikonfirmasi topinformasi.com Minggu (28/2/2021), ASPEK tidak pernah berhenti berjuang bersama masyarakat khususnya petani kelapa. ASPEK, kata pria yang akrab disapa AGR ini, sudah merintis perjuangan ini sejak 2018 akhir. Pada tanggal 15 Januari 2019 lalu, ASPEK juga sempat mengadukan masalah jatuhnya harga kelapa ke istana presiden.


Kemudian, pada bulan Maret tahun 2019, ASPEK juga diundang langsung oleh Presiden Joko Widodo untuk menemuinya yang sedang berkunjung ke Kabupaten Asahan. “Waktu itu beliau hadir ke Asahan berkampanye untuk pilpres. Artinya saat ini persoalan petani kelapa ini bukan hanya di meja presiden tapi sudah di hatinya bahkan sudah dilihatnya secara langsung,” tegas AGR.


Dia menyemangati petani untuk terus memperkuat persatuan agar tidak menjadi korban monopoli kilang-kilang minyak kelapa yang selalu mempermainkan harga kelapa. “Mulai tahun 70-an nenek moyang kami secara turun temurun sudah bertani kelapa, kalau dahulu mungkin bisa dimonopoli tapi untuk saat ini dan yang akan datang tunggu tanggal mainnya.


AGR juga mengapresiasi terbentuknya Koordinator Desa (Kordes) ASPEK Kabupaten Asahan. Saat ini telah terbentuk kordes untuk Desa Sai Payang Kanan yang diketuai Hasanuddin Marpaung. “Insya Allah akan menyusul desa-desa lainnya. Harapan kita dengan terbentuk kordes-kordes ASPEK di seluruh penjuru desa se-Kabupaten Asahan pastinya kita semakin kuat, minimal kita bisa berhimpun jika ada hal yang memang harus dilakukan turun ke jalan, tentunya akan kita suarakan,” papar beliau.


Petani kelapa, kata AGR, tidak boleh lagi hanya berdiam diri melihat permainan para cukong kilang kelapa yang kerap membunuh kesejahteraan petani kelapa. “Kami berharap harga kelapa jangan naik-turun. Harus stabil, jika harga kelapa putih ini makin anjlok, artinya ada tengkulak atau cukong-cukong yang mau mencoba-coba memainkan harga. Jangan sampai masyarakat marah jika masyarakat marah, tentunya hal itu yang tidak sama sama kita kehendaki,” pungkasnya. (TOP0051)

Komentar Anda

Berita Terkini