Sah!Pelantikan Perkumpulan Pengusaha Hotel Republik Indonesia (PPHRI) Priode Masa Bhakti 2021-2026

/ Kamis, 25 Februari 2021 / 15.35

Topinformasi.com

Hari ini  Perkumpulan Pengusaha Hotel Republik Indonesia (PPHRI) Sumut resmi dilantik pembina PPHRI ,Mantan Sekda Sergei Nasrun Husin Lubis di Le Polonia Hotel, Jalan Sudirman Medan ,Kamis 25 Januari 2021.

Usai mendeklarasikan kelahirannya pada hari Sabtu, tanggal 23 Januari 2021,di hotel Grand Antares oleh 21 orang deklarator diantaranya Wesley Indra Marpaung, Corry Arian, Rizky,


Debi Masri, Jafar Gultom, Charles Simanulang, Riswan Surbakti, Ferdinand Lumban Tobing, Afwandy, Yonge Sihombing, Ahmad Syafi’i, Jittar Tigor Manurung, Lindung Pandiangan, Paraduan Pakpahan, Nasrun Lubis , Restu Utama Pencawan, Alboinsah Gultom, Olap Lindei Damanik dan Imelda Napitupulu serta Angsar Manurung. Perkumpulan Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia ( PPHRI ) akhirnya Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Pengusaha Hotel dan Restoran, masa bakti 2021-2026 akhirnya dilantik oleh Dewan Pengawas dan Pembina PPHRI.

Para pengurus dilantik oleh Nasrun Husni Lubis selaku Dewan Pembina ( mantan Sekdakab Sergei ) diharapkan dapat menggairahkan kembali dunia perhotelan.



Para pengurus yang dilantik diantaranya adalah Ketua umum DPP PPHRI dijabat oleh Rizky, Jafar Gultom menjabat sebagai Wasekjen, Corry Aruan sebagai bendara, Kabid organisasi Rizal Khalid, Kabid keanggotaan Jhon R Party, wakil kelembagaan dan perizinan Lindung Pandiangan, Kabid perizinan dan  perpajakan Beni Pandiangan, wakil pembinaan usaha Hotel Charles Simanulang, kabid Hotel berbintang, Dodi.

Dalam wawancara khusus ketua umum terpilih, Rizky didampingi oleh wasekjen Jafar Gultom dan bendaharanya Corry Aruan menjelaskan visi dan misinya setelah dilantik.


“Pertama-tama yang akan kita lakukan adalah menghidupkan kembali sektor pariwisata, dengan hidupnya kembali sektor ini, hotel-hotel akan kembali mendapatkan tamu dan restoran kembali didatangi pelanggan. Sekarang ini kita masih fokus pada wisatawan domestik karena itu potensi besar saat ini karena adanya lock down yang diterapkan oleh berbagai negara dimasa Pendemi Covid 19.

PPHRI harus bisa bekerja sama dengan pemerintah agar pariwisata di Indonesia kembali bergairah. Untuk masalah ketenaga kerjaan pariwisata yang banyak di PHK maupun dirumahkan dimasa Pendemi, kita usahakan agar dapat kembali bekerja dengan cara memulihkan paruwisa itu sendiri, langkah dan program kerja akan kita susun, ” jelas Rizky.


Hal ini pun diamini oleh Hishamuddin Mustafa selaku consul pelancong director tourist Malaysia di Medan. Ia mengatakan bahwa rasa terimakasihnya atas undangan PPHRI diacara pelantikannya.

“Memang kite terkesan dengan Covid 19 ini terapi Indonesia adalah negeri yang mengawal Covid 19 ini dengan cara yang sangat baik. Kaedah pengawalan Covid di Indonesia memiliki amalan-amalan oleh pemerintah Indonesia, perhotelan dan restoran hanya dengan menggunakan   cuci tangan, itu merupakan kaedah yang simpel dan sangat efektif dan itu hanya ada di Indonesia. Perkumpulan hari ini kalau dilihat sangat bagus untuk untuk memastikan industri  pariwisata Indonesia, khususnya Medan akan terus bangkit. Kita ketahui Malaysia adalah negara penyuplai pelancong terbesar ke Indonesia. Kehadiran kita hari ini untuk menghadiri pelantikan PPHRI. Langkah ini sangat baik, kedepan kalau Indonesia telah menerima vaksin, Malaysia baru kemarin, mudah-mudahan nantinya ada kesepakatan antara presiden RI dengan perdana menteri Malaysia untuk membuka kembali perbatasan antar bangsa, dan janggkaan kami ini dibulan awal Juni sudah ada kabar yang positif, “pungkas Hisyamuddin



Ketika ditanyakan apa langkahnya bersama pengurus lainya setelah dilantik, wasekjen PPHRI Jafar Gultom menjelaskan bahwa program kerja dibagi dalam 2 tahap, yaitu jangka pendek dan jangka panjang.

“Jangka pendeknya adalah meyakinkan terlebih dahulu member-member dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang ada didalam industri perhotelan dan Pariwisata. Kenapa demikian, karena sangat banyak masalah ketenagakerjaan yang harus kita Carikan solosinya, untuk itu kita dibentuk dan dilantik. lesunya pariwisata, perhotelan serta restoran yang dimasa Pendemi Covid 19 ini kesulitan. Termasuk cost operasionalnya serta jam operasional yang dibatasi pemerintah guna menghambat penyebaran Covid 19, ” ucap Jafar Gultom.

Saat ini Indonesia, sambungnya lagi, untuk wisatawan luar negeri kan belum bisa masuk ke Indonesia, jadi nanti PPHRI akan menunggu kebijakan pemerintah dan program dari dinas pariwisata.

“Mungkin dengan adanya vaksinasi ini kita berharap Pendemi ini segera berakhir agar kita bisa segera mungkin bisa bekerjasama dengan negara Jiran yang tentunya dapat mendatangkan wisatawan ke Indonesia, khususnya Sumatera Utara” ucap Jafar.(red)


Komentar Anda

Berita Terkini