Tenaga Terampil Dibutuhkan 500 Ribu untuk 5 Destinasi Wisata Ini

/ Jumat, 29 Januari 2021 / 10.35



Kamis, 28 Jan 2021 20:37 WIB

Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan mendukung terwujudnya 5 destinasi super prioritas di Indonesia yang saat ini tengah dibangun. Terkait hal ini, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan akan menyiapkan 500.000 pekerja terampil di sektor pariwisata sepanjang 2021.


"Untuk tahun 2021, Kemnaker akan menargetkan akan melatih dan melakukan sertifikasi kepada 500.000 tenaga kerja di sektor pariwisata untuk 5 destinasi wisata super prioritas di antaranya yakni Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, dan Likupang," ujar Ida dalam keterangan tertulis, Kamis (28/1/2021).


Hal tersebut disampaikan saat memberikan sambutan pada acara penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara BBPLK Medan dengan Institut Teknologi Del dan Penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Ditjen Binapenta dengan PT Toba Tenun Sejahtera. Adapun acara tersebut berlangsung di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara pada hari ini.


Lebih lanjut Ida menjelaskan nota kesepakatan tersebut merupakan bagian dari dua program besar Kemnaker untuk pemulihan di sektor pariwisata. Kedua program tersebut yaitu peningkatan keterampilan SDM dan perluasan kesempatan kerja di kawasan pariwisata setempat.


Menurutnya, kerja sama antara BBPLK Medan dan Institut Teknologi Del dalam pengembangan pelatihan berbasis digital akan bermanfaat di era revolusi industri 4.0 berbasis teknologi digital. Ida juga mengatakan hal ini juga sejalan dengan kebijakan pengembangan ekosistem digital dan transformasi BLK yang menjadi program unggulan Kemnaker tahun ini.


Ida menjelaskan sektor pariwisata tidak hanya diisi oleh pekerja formal, namun juga informal. Selain itu, terdapat 2 sektor lainnya yaitu kuliner dan kerajinan yang juga dianggap potensial.


"Kami punya BLK yang dikelola oleh pemerintah pusat, ada juga BLK yang dikelola oleh pemerintah daerah, dan tentu kami akan terus sinergikan karena tidak sedikit kompetensi SDM yang harus kita bangun, di samping itu kami juga punya BLK komunitas, karena banyak BLK komunitas itu yang jurusannya pariwisata," katanya.


Melalui Ditjen Binapenta, Kemnaker juga bekerja sama membantu program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) kepada kelompok komunitas tenun ulos yang tergabung dalam PT Toba Tenun Sejahtera. Adapun program tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat perajin tenun ulos dalam menghadapi dinamika di masa pandemi.


"Saya kira di Medan ini yang bisa didorong yang tradisionalnya yaitu ulos. Sampai kapan pun juga kain ulos akan selalu ada di hati bagi masyarakat Batak karena ulos adalah sejarah dari leluhur," ungkapnya.


Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, dalam sambutannya secara virtual, menyampaikan kerja sama ini merupakan langkah yang tepat di era digital saat ini.


Hal ini mengingat Sumatera Utara, khususnya kawasan Danau Toba aktif berkontribusi dalam membangun sektor pariwisata Indonesia.


"Kita bawa Danau Toba ke panggung wisata dunia yang tanpa batas. Sebagai keluarga besar Institut Teknologi Del jadikanlah momentum ini sebagai jalan kita membangun negeri. Pendampingan dan pelatihan yang dilakukan bersama sama danau toba tenun menjadi langkah yang tepat dalam masyarakat khususnya di Danau Toba dan Sumatera Utara umumnya aktif berkontribusi bersama-sama membangun Danau Toba sebagai destinasi pariwisata super prioritas," pungkasnya

Komentar Anda

Berita Terkini