Batubara. Topinformasi.com
Miris, korban kekerasan di Rohingya Miyanmar harus terpisah dari sanak keluarganya, mereka mengadu nasib agar bisa keluar dari Negaranya, hal tersebut dialami 18 imigran yang sedang menjalani isolasi di ruang karantina RSUD Kabupaten Batubara sejak Rabu 20/1/2021.
Dan Kamis 21/1/2021 petang, Kapolres Batubara AKBP Ikhwan Lubis penuhi janjinya memberi bantuan makanan berupa kue basah, roti kaleng, dan minuman ringan (sofdrink) serta air mineral kepada imigran Rohingya yang sedang menjalani isolasi di Karantina RSUD Batubara,
Di jabarkan Kapolres, kita prihatin melihat nasib 18 imigran Rohingya yang diyakini merupakan korban penipuan. "Mereka itu korban penipuan oknum tertentu, yang mengiming-imingi penghasilan besar apabila bersedia diberangkatkan untuk bekerja ke Malaysia.
Sebut Kapolres, miris rasanya disaat pengakuan imigran ada anak, istri atau suami mereka yang sudah berada di Malaysia. "Mereka ini terpisah dari keluarganya ketika keluar dari negaranya dan berserak di penjuru dunia", papar Ikhwan.
Kepada wartawan, Kapolres minta masyarakat Batubara, khususnya yang berada di pesisir pantai agar tidak memperdayai WNA atau WNI untuk diberangkatkan ke Malaysia. "Ingat, saat ini Malaysia sedang lock down", tegas Kapolres.
Kadis Kesehatan Batubara drg. Wahid Khusairy, melalui Kabid Kesehatan Masyarakat, Fuad, mengungkapkan pihaknya akan terus memantau kesehatan imigran Rohingya dan 3 WNI asal Jawa Timur yang sedang menjalani isolasi.
Saat mereka masuk karantina telah di PCR/Rapid Test dan hasilnya negatif Covid-19. Meski begitu Fuad mengatakan pihaknya bersama Direktur RSUD Batu Bara tetap memantau kesehatan warga yang dikarantina", jelas Fuad.
Selain dipantau oleh pihak Dinkes dan RSUD, Dinas Sosial Kabupaten Batubara juga menyalurkan bantuan makanan kepada imigran yang dikarantina. Demikian pula personil Sat Pol PP Batubara yang terus siaga menjaga keamanan dan kenyamanan di lokasi karantina", papar Fuad. (dr)
