Topinformasi.com
Sudah hampir satu pekan, Gunung Sinabung bangun dari tidurnya. Erupsi telah terjadi beberapa kali sampai hari ini, Jumat (14/8). Akibatnya, masyarakat sekitaran kaki gunung dikelilingi abu vulkanik yang cukup tebal.
Berdasarkan informasi dari laman kompas.com, menurut catatan Badan Geologi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pada Kamis (13/8) hingga pukul 21.41 WIB, tercatat Gunung Sinabung tujuh kali erupsi. Erupsi ini menghasilkan kolom erupsi berwarna kelabu intensitas sedang dengan tinggi kolom maksimum 2.000 meter dari atas puncak.
Atas kondisi itu, Rumah Yatim Cabang Sumatera Utara melakukan aksi peduli Sinabung. Setelah sebelumnya membersihkan abu vulkanik yang ada di jalanan serta menyalurkan 14.000 liter air bersih, kini Rumah Yatim memberikan bantuan tahap pertama berupa ratusan bantuan sembako.
Bantuan itu disalurkan di Posko Utama Peduli Sinabung, Koramil 04/Se, Simpang 4, Ndokum Siroga, Kec. Simpang Empat, Kab. Karo, Jumat (14/8). Menurut Kepala Cabang Rumah Yatim Sumut, Dasep, bantuan yang disalurkan sebanyak 471 paket sembako, air mineral, susu formula, dan alat-alat kebersihan.
Rencananya, kata dia, bantuan itu akan disalurkan kepada masyarakat di Kecamatan Naman, Kabupaten Karo. Kecamatan tersebut merupakan salah satu yang cukup parah terdampak erupsi Sinabung.
"Hingga saat ini kondisi di sekitaran Gunung Sinabung masih tertutup abu vulkanik yang cukup tebal, banyak warga yang merasakan dampaknya, mulai dari kesulitan air bersih, kesulitan memenuhi kebutuhan pangan, dan lainnya," papar Dasep.
Ia melanjutkan, ada puluhan ribu masyarakat di sana yang merasakan dampaknya. Oleh sebab itu, Rumah Yatim rencananya akan memberikan bantuan tahap kedua. "Ini baru tahap pertama, insyaAllah rencananya ada bantuan tahap selanjutnya, karena kurang lebih 13.725 KK terdampak erupsi," jelasnya.
Dasep berharap, bantuan tahap pertama dari Rumah Yatim ini membantu masyarakat yang sangat terdampak. "Harapannya bisa meringankan beban mereka di tengah kesulitan. Semoga erupsi Sinabung segera berakhir, dan masyarakat bisa hidup normal kembali," pungkasnya.(Tim)
