Gunakan Dana Covid-19 Megaproyek RSUD Batu Bara Tanpa Tender, Modus Darurat Bencana

/ Kamis, 11 Juni 2020 / 16.47

Gunakan Dana Covid-19 Megaproyek RSUD Batu Bara Tanpa Tender, Modus Darurat Bencana


Topinformasi.Com-
Sekitar Rp. 10 Miliar anggaran dikucurkan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGPP) Covid-19 Kabupaten Batu Bara dengan dalih tanggap darurat Covid-19 untuk membangun infrastruktur di RSUD Batu Bara.

'Mega proyek' miliaran tersebut tidak ditenderkan karena merupakan dana tanggap darurat bencana wabah Covid-19. Juga tidak mencantumkan jenis pekerjaan dan nilai proyek.

Bahkan sesuai peraturan mengenai bencana tidak diperlukan koordinasi atau konsultasi dengan DPRD Batu Bara.

Demikian penjelasan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara yang juga Jurubicara TGPP Covif-19 Batu Bara Wahid Khusyairi kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (11/6/20).



Mengenai urgensi pengucuran anggaran miliaran rupiah untuk 'megaproyek' RSUD Batu Bara dikatakan Wahid sebagai persiapan bila ditemukan kasus Covid-19 di Kabupaten Batu Bara.

Sedangkan mekanisne penghunjukan pelaksana pembangunan di RSUD Batu Bara dikatakan Wahid dilakukan PPK Dinkes Batu Bara.

Meski Pengguna Anggaran (PA) pembangunan megaproyek dj RSUD Batu Bara adalah dirinya namun perencanaan teknis dan pengawasan pekerjaan berada di Dinas PUPR Batu Bara,. Dinkes Batu Bara hanya menangani pendanaannya saja.

Berdasarkan penuturan Wahid diketahui Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dipegang oleh dr. Jhon Lihar Purba yang menjabat Direktur RSUD Batu Bara. Sedangkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dijabat oleh Sa'ban.


Menjawab berapa jumlah anggaran sebenarnya yang dipergunakan membangun infrastruktur di RSUD Batu Bara dengan diplomatis diakui Wahid belum dapat dipastikan.

"Inikan tanggap darurat jadi apa yang dibangun melihat perkembangan kebutuhan terkait penanganan Covid-19. Bisa saja anggarannya lebih dari 10 Miliar", jelas Wahid.

Dikatakan Wahid, penggunaan dana darurat bencana Covid-19 selain untuk peralatan dan belanja habis pakai dapat dipergunakan untuk membangun infrastruktur yang dipergunakan menangani dampak wabah Covid-19.

Meski begitu Kadis Kesehatan mengakui baru Rp. 1,5 Miliar yang dibayarkan kepada pelaksana.

Pada akhir konfirmasi Wahid mengungkapkan akan melakukan evaluasi pembangunan infrastruktur di RSUD Batu Bara. Untuk sementara tidak ada penambahan pembuatan infrastruktur baru hingga selesai evaluasi.

"Ini kita lakukan untuk mencegah biaya pembangunan yang terlalu besar sehingga (berpotensi) tidak dapat ditanggulangi pendanaannya", pungkas Wahid.

Selanjutnya PPK Sa'ban melalui telepon seluler mengakui telah menunjuk Loly Sastra dari CV. Primanesa Cemerlang sebagai pelaksana pengerjaan.

Secara terpisah dihubungi lewat telepon seluler Loly Sastra membenarkan dirinya sebagai pelaksana pembangunan infrastruktur di RSUD Batu Bara.

"Itu benar. Fisiknya jelas jadi silahkan diberitakan", ucap Loly Sastra dari ujung telepon. (Plk)
Komentar Anda

Berita Terkini