Gara-Gara Tamak Harta, Abang Mau Dibunuh, Dikejar-Kejar Pakai Parang

/ Selasa, 02 Juli 2019 / 10.44



Medan - Karena adik tamak harta warisan Suherianto (49) nyaris tewas dikejar-kejar parang hendak dibunuh oleh adiknya sendiri Hendra (47). Itulah memicu perkelahian abang adik warga Jalan Balai Desa Pasar XII Kecamatan Petumbak yang membuat warga sekitar menjadi heboh dan berdatangan kelokasi kejadian Kemarin sore.




Hal tersehut diketahui saat seorang wanita berkulit putih yang mengenakan kaos warna biru dan celana terening datang ke Mapolsek Patumbak sembari menangis dan terlihat kebingungan  ingin minta pertolongan polisi.




 "Tolong pak datang ke Jalan Balai Desa Pasar XII Patumbak, Ayah saya dan adiknya mau bunuh-bunuhan, mereka sama-sama memegang parang," bilang wanita tersebut menceritakan kepada personil Polsek Patumbak Panit 2 Ipda Saud Sihombing.




Menyikapi laporan itu Panit 2 Iptu Saud Sihombing bersama Tim Shabara langsung mendatangi lokasi kejadian tersebut. Namun saat dilokasi kejadian petugas tidak menemukan adanya korban nyiwa maupun yang terluka.



Informasi yang dihimpun, identitas kedua bersaudara itu Suherianto (49) dan  


Hendra (47) terlibat perkelahian hanya karena berebut harta warisan. Akibat perkelahian dua saudara yang diketahui satu ibu lain ayah itu membuat ratusan warga sekitar heboh dan berdatangan ingin mengetahui kejadian tersebut. 




Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar Fitriadi melalui Panit 2 Ipda Saud Sihombing  Rabu (26/6) sore mengatakan, kronologi perkelahian berawal saat kedua bersaudara yakni Hendra dan Suherianto sering selah paham lantara Hendra menyangka rumah yang tempati abangnya Suherianto ditempati secara gratis.



"Karna sipat Hendara selalu buruk sangka dan iri hati, Hedrapun dicurigai merusak saluran air dirumah abangnya, tapi saat ditanyakan hal itu, Hendara tak mengakuinya, hal hasil pertengkaranpun tak terelakan, lalu emosi Hendara tak bisa terkendali dan lalu mengambil parang dan mengejar abangnya,"sebut Ipda Hombing seraya menyebut Kapolsek Patambak 

AKP Ginanjar Fitriadi SH SIK memerintahkan langsung personil untuk turun ke TKP.



Tak ingin mati sia-sia, Suherianto lari menyelamatkan diri, hanya saja Hendara terus mengejar dan mengancam mau membunuh abangnya. Dan mau tak mau Suherianto juga mengambil parang namun kedua saling  bertahan tak ada yang mendahului.



"Mereka bersaudara, abang beradik. Awalnya gara-gara masalah harta. Tapi menerut keterangannya warisan bagian untuk adiknya (Hendra) telah dibagi, hanya saja sudah habis dijualnya ,"jelas Hombing.



Dikatakan Hombing, Perkelahian bacok-bacokan itu tidak sampai jadi, tidak ada yang  terkena sabetan sajam "Keduanya tidak ada mengalami luka karena kena senjata tajam, sedangkan Hendra saat melihat polisi datang langsung melarikan diri," pungkasnya sembari menyebut pihaknya telah menyarankan agar Suherianto membuat laporan polisi.




Sementara Suriono abang paling tua menuturkan kalau tabiat adiknya (Hendara memang sudah kelewat patas kewajaran, pada harta warisan miliknya telah diberikan, tapi semua dijualnya.




"Bayangkan semua hartanya habis dijualnya, sekarang dia nuntut lagi, harta yang mana lagi mau dimintanya,"jelas Suriono kesal sembari mencari adiknya yang sok jagoan itu.




Ditanya apakah adiknya itu pemakai narkoba jenis sabu, Suriono tak membantahnya. "Memang dia itu pemakai narkoba, makanya semua hartanya habis dijualnya, bahkan gara-gara sabu istrinyapun lari,"beber Suriono yang langsung diamini Suherianto.(red)
Komentar Anda

Berita Terkini