Dikeroyok 5 Preman, Rio Manurung Terkapar Dipukul Besi

/ Rabu, 19 Juni 2019 / 07.32
PATUMBAK, Topinformasi | Dituduh curi Handphone, Rio Pandapotan Manurung 25) warga Kalan Muara Gang  Kamsia Selambo, menjadi sasaran. Pengamen Jalananan ini babak belur dan terkapar setelah tubuhnya dipukul besi saat dikeroyok lima orang pri dilapo tuak di Termimal Terpadu Amplas Senin (17/6) sekira Jam 20.00 Wib. "Dia (terduga pelaku) betmarga Sitompul kerjanya supir angkot Morina 138 tinggalnya di selambo juga,tak jauh dari rumah ku," kata korban di damping ayahmya saat membuat pengaduan ke Polsek Patumbak, Selasa (18/6) sore.

Ceritanya, selama ini antara Rio Manurung dan Sitompul saling kenal, namun entah kena apa , tanpa bukti yang jalas Sitompul menuduh Manurung mengambil Hape yang hilang dirumahnya."Sitompul menuduh aku mengambil hape yang hilang di dalam rumah pada hari Senin (17/6) sekira Jam 13.00 Wib,"kata  Sitompul yang datang ke Polsek Patumbak ditatih ayahnya karna tak bisa jalan akibat kaki kirinya bengkak dipukul besi kunci roda olah Sitompul.

Dikatakanya sebelum penganiayaan itu terjadi Manurung yang lagi ngamen di Jalan SM Raja Simpang Marindal didatangi Sitompul bersama 4 orang temannya.Terutama Sitompul yang mendatangi dengan mengajak 4 orang premen Terminal Amplas. "Diajaknya 4 premen menjemput ku., lalu aku dibawak ke salah satu lapo tuak di Terminal Amplas, disitu aku dipukuli, hanya Sitompul yang memukul, Kaki sebelah kanan dan tulang rusuk sebelah kiri ku dipukulnya dengan besi ," katanya lagi.

Akibatnya pukulan itu Manurung mengaku tak bisa berjalan dan susah bernapas. Dan yang lebih parahnya lagi dalam keadaan babak belur malam itu Manulang diserahkan Sitompul ke Mapolsek Patumbak dengan tuduhan melakukan pencurian handphone."Aku diserahkan Sitompul ke kantor polisi Polsek Patumbak, tapi karna tak ada barang bukti, aku dipulangkan malam itu juga dan ku rasa laporan Sitompul ditolak,"ucap Manurung.

Pantaan di Mapolsek Patumbak, Manurung yang ditemani ayahnya terlihat mengadukan Sitompul karna melakukan penganiayaan dan laporan Manurung langsung diterima petugas SPK. "Anak bapak harus buat Visum terlebih dahulu, dan setelah itu kembali kemari lagi agar kita prose pengaduan ini,"bilang petugas SPK Mapolsek Patumbak. Setelah menerima surat pengantar Visum Manurung yang terlihat dipapah ayahnya lalu meninggalkan Mapolsek Patumbak menuju Rumah Sakit dengan menumpang becak bermotor (betor).
Komentar Anda

Berita Terkini