Gegara Uang Rp 20 Ribu,Nasar Tanjung Dipululi 2 Orang Preman Kampung

/ Minggu, 31 Maret 2019 / 07.06

Patumbak - Tak senang anaknya di pukuli hingga babak belur oleh 2 orang preman kampung. Mas Rida Boru Harahap (40) ibu korban Nasar Tanjung (20) warga Bajak V Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas buat laporan ke Mapolsek Patumbak Kamis (28/3) sekira Jam 23.00.Wib.

Kepada petugas Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Patumbak,Korban mengaku kalau dirinya dipukuli oleh 2 orang preman yang dikenalnya masing-masing bernama Budi Alias Buseng dan Jek yang keduanya warga Jalan Riwayat Desa Marindal 1 Kecamatan Patumbak.

Akibatnya dari penganiayaan itu kata korban, dirinya mengalami memer di bagian kening kanan, pelipis kiri dan perut di hantam batu koral. Tak hanya itu korban juga di pijak-pijak hingga terjereb ketanah.

Bahkan kata korban saat diri di pukuli, pelaku juga mengancam mau matikan korban. " Kumatikan kau malam ini,"kata korban menirukan ucapan kedua pelaku  

Usai mendengan pemjelasaan korban kemudian petugas SPK yang bertugas, selanjutnya memberikan surat pengantar Visum ke Rumah sakit (RS) Estomi Jalan SM Raja Simpang Limun Medan.

Sementara ibu korban, Mas Rida Harahap (40) kepada wartawan cerita, bahwa anaknya dianiaya hanya gara-gara uang sewa kereta Rp20 ribu kepada pelaku
Budi Alias Buseng.

Menurut pengakuan anaknya (korban) kata ibu korban, kalau uang sewa kereta itu telah di bayarkan, namun tidak langsung kepada Budi, hanya saja uang sewa kerta itu di titipkan anaknya kepada teman Budi, ternyata uang itu tidak disampaikan.

"Hanya gara-gara uang Rp 20 ribu itulah anak ku babak belur di pukuli pelaku, bersama temannya bernama Jek di
Jalan Riwayat ujung  tepatnya di Gang tower Kamis (27/3).sekira jam 21.00.wib,"bilang Mas Rida Harahap .

Sembari menunggu korban datang, Rida cerita kalau dirinya tak rela anak kedua dari tiga bersaudara di pukuli..Dari kelas 3  SD anak ku itu sudah di tinggal ayahnya, banting tulang jadi tukang cucu, membesarkna anaknya, tak pernah marahi apa lagi ku pukul.

"Aku enggak rela anak ku di pukuli, aku aja enggak pernah memukulinya, dari kelas 3  SD anak ku itu sudah di tinggal ayahnya, banting tulang aku jandi tukang cucu, tak pernah ku marahi apa lagi ku pukul, ini kok malah orang pula yang memukuli anak ku, aku minta polisi harus mengusut dan menangkap pelakunya,"ucap Rida dengan suara parau menahan tangis.

Ditanta apakah korban dan dua anak di tinggal mati ayahnya,Rida terlihat terdiam sejenak, beberapa detik memudian dengan Rida mengelengkan kepala, memberi isarat kalau ayah masih belum mati. " Ayah masih ada, tapi aku dari anak-anak ku mesih kecil aku sudah pisah dengan ayahnya," bilang Rida seraya mamanggil korban yang baru balik dari RS Estomi untuk di abadikan.(red)
Komentar Anda

Berita Terkini