Dialog Interaktif Diselenggarakan Pergerakan Indonesia Himbau Masyarakat Jaga Persatuan Dan Kesatuan Pemilu 2019

/ Senin, 28 Januari 2019 / 13.09
Medan   l Ketua Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Pergerakan Indonesia (PI) Sumatera Utara (Sumut), Ade Sandrawati Purba SH, MH, mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatua serta menghindari Konflik dan Perpecahan jelang Pemilu 2019.

Kegiatan ini berbentuk Dialog Interaktif Nasional dan dilaksanakan di Danau Toba Internasional Hotel  (29/1)Sekira pukul 14.00 Wib.

Ade, mengatakan Dialog  kali   ini  mengangkat topik tentang " PEMILU DAMAI 2019 TANPA KONFLIK DAN PERPECAHAN"

Dalam acara Dialog Interaktif Nasional ini bertujuan pada penguatan pada Rasa Nasionalisme dan Saling menghargai Hak Pilih Demokrasi masing2 warga negara.

Demokrasi yang di wujudkan dalam Pemilu (Pemilihan Umum) merupakan wujud partisipasi masyarakat dalam pembangunan Indonesia.

Untuk itu perlu untuk dijaga dan
dilaksanakan secara maksimal agar dapat dilaksanakan secara baik serta edukasi yang cukup bagi masyarakat.

Pada saat Pileg (Pemilihan Legislatif) dan Pilpres (Pemilihan Presiden) 2019, akan dilaksanakan secara serentak sehingga ada 5 (Lima) kertas suara yang diterima pemilih untuk mencoblos, sehingga perlu sosialisasi yang baik dan melibatkan semua pihak.

Pilkada di Sumatera Utara telah terlaksana dan berjalan dengan aman. Konflik kepentingan dan dukungan pasca Pilkada dapat menimbulkan perpecahan dapat menggangu, bahkan stabilitas NKRI.

Sebagai wilayah yang mempunyai jumlah penduduk relatif tinggi, dan karakteristik wilayah Sumut yang serba kompleks, maka perlu edukasi masyarakat terhadap persiapan terhadap Pemilu Legislatif dan Presiden tahun 2019 yang damai dan jauh dari konflik serta perpecahan.

Tujuannya adalah terlaksananya Pemilu damai yang adil dan makmur dan menunjang percepatan pembangunan.

Inilah pentingnya menyelanggarakan FGD (Focus Group Discussion) dalam bentuk Dialog Interaktif Nasional dengan narasumber para tokoh yang kompeten dan peserta kelompok strategis masyarakat di Sumatera Utara. Harapannya, isu ini akan tetap menjadi wacana masyarakat, dan kemudian meneguhkan rasa Nasionalisme untuk Pemilu damai 2019 tanpa Konflik dan Perpecahan. Menguatkan kembali Pancasila sebagai nilai yang mengatur dan menjadi landasan dalam kehidupan ber Bangsa dan ber Negara.

Ketua Pantia acara, Reno Ariska SH mengatakan,
Adapun kegiatan meliputi hal-hal sebagai berikut :
Perspektif ancaman penyebaran perpecahan Bangsa akibat polarisasi Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden serta ancaman disintegrasi terhadap masyarakat Sumatera Utara yang bersumber dari non state actor, serta merumuskan solusi bersama tentang penguatan masyarakat dan antisipasi kesiapan menghadapi Pemilu 2019 yang aman,damai tanpa konflik dan perpecahan yang akan dilaksanakan secara serentak diseluruh Indonesia.


Memperkuat Nasionalisme, Jiwa Nasionalisme dan Persatuan Indonesia.
Inplementasi menjaga Negara dan Bangsa dengan memanfaatkan hasil- hasil pembangunan berbagi sektor yang dirasakan seluruh rakyat Indonesia, terutama pada Wilayah Sumatera Utara.

Pembicara pada acara Dialog Interaktif  Nasional  yang akan dilaksanakan ini adalah :
Yudi Zulfahri,S.STP,M.Si, Direktur LSM Jalin Perdamaian.

Dr. Dini Dewi Heniarti,SH.,M.H, Dosen Fakultas Hukum UNISBA,

Pakar Hukum Militer
Panca Sarjana Putra, SH.,MH, Advokat/Pengacara

Peserta Dialog Interaktif Nasional di ikuti oleh :
Tokoh Adat,Tokoh Agama,Tokoh Pemuda
Mahasiswa,Remaja Mesjid,Organisasi Masyarakat,Partai Politik,Praktisi Hukum.

Maksud dan tujuan dari pelaksanaan  kegiatan Dialog Interaktif Nasional ini yaitu :
Peserta Focus Group Discuccion (FGD) / Dialog Interaktif  Nasional mampu mengerti dan memahami adanya ancaman konflik dan perpecahan bangsa menjelang dan selama Pemilu 2019 yang dapat menggangu Persatuan dan kesatuan Bangas, bahkan dapat menggagalkan usaha dan upaya pembangunan yang sedang dilaksanakan.

Selain itu agar peserta berpartisipasi memperkuat persatuan dan jiwa nasionalisme dalam rangka menjaga NKRI.

Meningkatnya kebanggaan,kesetian,
Loyalitas dan nasionalisme kepada bangsa dan negara, serta memiliki sikap yang optimis terhadap partisipasi pembangunan dan memiliki kemampuan untuk mencegah pengaruh kelompok yang dapat mengganggu keuntuhan NKRI.(red)
Komentar Anda

Berita Terkini