Camat Medan Tuntungan larang wartawan meliput proses mediasi warga Serimpi I dengan pihak pengembang proyek

/ Jumat, 23 November 2018 / 17.02
Topinformasi,MEDAN TUNTUNGAN Polemik perselisihan warga dengan salah seorang pemilik ratusan rantai lahan di Jalan Seompi I, Lingkungan I, Kelurahan Namo Gajah, Kecamatan Medan Tuntungan, semakin bergejolak.

Pasalnya, warga semakin marah lantaran pihak pengembang dan pemilik lahan luas di lokasi Jalan Serimpi I, dianggap tak pedulikan keluhan warga.

Sebab, upaya mediasi yang dijadwalkan pagi tadi di kantor Camat Medan Tuntungan, tak dihadiri oleh, si pemilik lahan yakni, Robert Marbun (55).

"Artinya si Robert Marbun menganggap enteng dan jelas tidak memperdulikan kita seluruh warga Jalan Serimpi I yang hadir di Kantor Camat ini. Dia merasa udah paling kaya dan banyak uang sehingga gak memikirkan nasib warga disini," ungkap, Handy Lubis, kepada wartawan, sembari menunjukan lahan di lokasi.

Ironisnya, proses mediasi yang seakan dipaksakan dilakukan di kantor Camat terkesan tertutup bahkan Camat Medan Tuntungan sempat mengusir wartawan saat akan mengambil moment mediasi.

Mediasi dipimpin langsung oleh Camat Medan Tuntungan, Glora Tarigan, Kasi Trantib, Lurah Namo Gajah, Kepala Lingkungan Namo Gajah, serta perwakilan dari pihak proyek yang diwakilkan oleh Alfred Silalahi. Sementara dari masyarakat dihadiri oleh seluruh masyarakat Jalan Serimpi I, diantaranya, Kolonel purn Tando Aburdin, Rentny Nursanti, Handy Lubis, Rosana Nurdianty, Amar Finanda Lubis.

Di kantor Camat hingga di lokasi, warga tetap berharap agar pemilik lahan, Rober Marbun dan pihak pengembang mau memperbaiki Jalan Serimpi I yang rusak akibat dilalui oleh belasan truck dari pengembang guna mengangkut material dan tanah timbangan di lahan Jalan Serimpi. Proyek di lahan luas milik Robert Marbun di Jalan Serimpi I rencananya akan dibuat Mega Proyek dan melintasi pemukiman warga disana sejak 2017 lalu.

Akibat dari itu, jalanan disana menjadi rusak, dan abu dari angkutan truck mengganggu hingga seluruh pemukiman warga disana sering terendam banjir.

"Ini jalan komplek, tapi jalannya rusak parah. Imbasnya pun rumah kami yang tepat di depan Jalan Serimpi I, kalau hujan kena banjir dan lumpur masuk ke rumah kami," sebut, Syamsir Alamsyah.

Ironisnya, bilang warga, pemilik lahan, Rober Marbun tak pernah meminta izin dari warga sekitar terkait mobil truck dan proses pembangunan yang disebut-sebut akan dibuat wahana permainan dan perumahan di lahan luasnya di ujung Jalan Serimpi I.

Atas keberatan itu, warga sempat memblokade jalan dengan memasang tembok pendek sekitar 30 cm di penghujung Jalan Serimpi I. Namun, Robert Marbun dianggap arogan dengan menyewa OKP untuk menakut-nakuti warga. Bahkan melalui relasinya, Robert Marbun mengerahkan Satpol PP untuk merobohkan tembok warga.

Warga juga pernah mengirimi surat keberatan yang ditujukan kepada wali kota Medan yang ditanda tangani dan dilampirkan foto Copi KTP masyarakat serta surat tersebut juga ditembuskan ke pada Ketua DPRD Provinsi Sumut, Ketua DPRD Medan, Gubsu, Camat Medan Tuntungan, Danramil Medan Tuntungan, Lurah Namo Gajah, dan 7.Kepling Namo Gajah, untuk merespon itu.

"Dulu penghujung Jalan Serimpi ini adalah Jalan Buntu. Ada pembuangan air parit yang menembus ke gorong-gorong sungai, tapi sudah dimatikan alias ditimbun mereka hingga tak lagi ada perairan. Itulah juga penyebabnya bisa banjir. Dan proyek yang akan dibangun mereka, dulunya adalah persyaratan, karena sebagian lahan yang dibeli si Robert Marbun, dari saya," jelas warga bermarga Lingga (65) yang ikut merasa keberatan.

Dari kemelut itu, pihak kecamatan baru turun tangan. Mereka mengagendakan upaya mediasi. "inilah mediasinya, tapi dia Robert Marbun malah tak datang sehingga keputusan gak bisa tentukan. Kami mau jalan itu diperbaiki dan dia harus minta izin dengan kami," tegas, Tando Aburdin.

Warga bersikeras, apabila 2 tuntutan mereka yakni; perbaikan jalan, permintaan izin dan maaf kepada warga tidak diindahkan Robert Marbun, mereka tetap bertahan dan menolak masuknya mobil proyek pembangunan.


"Kami masyarakat Jalan Serimpi I lingkungan I, juga merasa sangat kecewa dengan sikap Camat Medan Tuntungan, Gelora Ginting, karena tidak berpihak kepada kami sebagai warganya. Dia hanya berpihak pada pihak proyek," timpal Handy Lubis.

Dijelaskannya bahwa mereka pada dasarnya tidak keberatan dengan adanya proyek itu. "Datanglah pada kami semua secara baik, dan berjanjilah di atas materai disaksikan Camat Medan Tuntungan bahwa dia akan memperbaiki Jalan Serimpi I yang rusak akibat adanya keluar masuk mobil berat yang mengangkat material. Gak susah kok," ucap Lubis.

Selama ini, warga menilai bahwa Robert Marbun tak memiliki etika lantaran tanpa ada izin warga melakukan proyek pembangunan hingga memasukan belasan truck ke jalan sempit di komplek warga.


"Jumpai kami, minta izinlah sama kami. Saya sengaja datang dari Jakarta ke sini hanya untuk menghadiri mediasi ini, ternyata gak datang dia. Percuma rapat mediasi ini dilakukan, saya udah datang dari jauh dari Jakarta ke Medan tapi sia-sia. Lebih aneh lagi, yang ngerusakin jalan pihak pengembang kok tadi pas rapat Camat yang berusaha meminta kepada PU untuk perbaiki jalan, anehkan?" gerutunya.

"Berat sebelah Camat itu, kalian lihatlah tadi kan, kalian wartawan mau meliput proses mediasi di usir mereka kalian kan, kenapa takut mereka kecium media bahwa mereka berpihak pada pihak proyek. Kalau gak kenapa mereka gak izinkan wartawan meliput. Heran juga kami, Camat nya bukan malah bela rakyat sini," ujarnya.
Komentar Anda

Berita Terkini