Akibat Emosi SBM Tewas Ditikam Tetangganya

/ Senin, 06 Agustus 2018 / 11.13
Meninggal akibat kehabisan darah
Foto : Nyawa SBM
Tak tertolong akibat kehabisan darah.

Kisaran - Akibat tak bisa membendung emosi, SBM (32), buruh angkut Bulog Kisaran kritis usai ditikam tetangganya sendiri di depan rumahnya, Jalan Durian Lingkungan I Kelurahan Kisaran Naga Kisaran Timur, Sabtu malam (4/8/2018) sekira 19.30 WIB.

Saat ditemui wartawan di ruang IGD RSUD Kisaran, ibu korban mengaku bernama Diah mengatakan peristiwanya berlangsung cepat,"yang liat cucu saya yang berumur 3 tahun bawa parang, saat itu saya dan mamaknya berada di kamar, suami lagi narik becak,"ucapnya.

Sembari menghusap air matanya, wanita berhijab ini dengan terisak isak mengatakan, selama ini Dia (Korban) tidak ada permasalahan dengan orang lain, sambil memegang korban yang terbaring kritis tak sadarkan diri.
Pantauan awak media, korban mendapat tikaman pada perut sebelah kanan dan terlihat petugas medis ruang IGD RSUD Kisaran terlihat coba memberikan pertolongan terbaik untuk korban.

Info yang dihimpun, pelaku penikaman terhadap korban disebut bernama Fauzi Marpaung (36) tetangga korban.

Terpisah, Polsek Kota, Kanit Reskrim Ipda Arbin Rambe,S.H, saat dikomfirmasi awak media, langsung memburu pelaku dibantu personil Satreskrim Polres Asahan.

Dalam hitungan jam, sekira 21.00 WIB, pelaku berhasil diringkus Polsek Kisaran Kota dibackup personil SatIntelkam Polres Asahan dipimpin langsung Kasat Intel AKP M Kholis dan Kapolsek Kota Iptu Rianto SH MAP dari sekitara SMU Panti Budaya, tak jauh dari lokasi kejadian.

"Saat kita buru, pelaku mencoba melawan petugas dan terpaksa kita berikan tembakkan terarah ,” terang Rianto di RSUD HAMS Kisaran, sekira pukul 22.40 WIB kepada awak media.

Akibat kehabisan darah, nyawa tidak tertolong lagi, dan petugas merencanakan membawa korban ke rumah sakit di siantar. “Untuk motif belum tahu, pelaku masih mendapatkan perawatan, sabar ya,” akhir Rianto kepada awak media.


SBM Dikenal Anak Baik

SBM korban tewas usai ditikam FM malam tadi dikenal keluarga dan kerabat korban sebagai anak yang baik dan mudah bergaul.

Anak pertama dari lima bersaudara, buah hati Nazarudin Simangunsong dan Sulastri itu diketahui tidak pernah bermasalah dengan orang lain.

Hal ini diakui Rina Dianti, adik bungsu korban saat ditanyai wartawan di depan ruang IGD RSUD HAMS Kisaran, sebelum jasad korban dikirim ke Rumah Sakit di Pematang Siantar guna kepentingan autopsi.

“Abangku belum nikah, korban orangnya baik bang, bantu biayai kami selama ini. Setahu kami dia cuma kerja dan pulang. Ceweknya sampe hari ini juga aku tahu gak ada,” ucap Rina didampingi Ibunya.

Sementara pelaku, menurut Rina dan tetangganya dikenal sebagai orang yang sering berbuat onar dan keluar masuk penjara.
Rina didampingi Ibunya, Sulastri dan sejumlah tetangga di depan ruang IGD RSUD HAMS Kisaran“Jahat bang. Banyak kali masalahnya di kampung kami,” ucap Rina.

“Keluar masuk penjara bang.kasus sabu sabu lah, mencuri, pokoknya jahatlah. Cocoknya dimatikan aja dia (FM, red),” timpal wanita disebelah Rina seraya enggan menyebutkan identitasnya pada wartawan.

Hingga berita ini dikirimkan, motif pelaku tega menghabisi nyawa korban belum diketahui.“Belum bisa kita simpulkan apa motif pelaku sebenarnya. Kita tunggu hingga pelaku selesai mendapatkan perawatan,” aku Kapolsek Kisaran Kota Iptu Rianto SH MAP.***(Red)
Komentar Anda

Berita Terkini