“Semua Tentara Indonesia Nomor Satu” Itu lah yang Diucapkan Seorang Anak Dari Dalam Hatinya

/ Senin, 13 Agustus 2018 / 07.03
Topinformasi, Lombok - Pasca terjadinya gempa bumi susulan berkekuatan 7 Skala Richter di Kabupten Lombok Utara, menyisakan kepedihan dan kedukaan. Gempa yang memakan ratusan korban jiwa dan ribuan rumah rontok rata dengan tanah, sehingga menimbulkan duka yang mendalam.
Atas kejadian tersebut, personel TNI dari Korem 162/Wb dan jajaran langsung turun membantu evakuasi dan penyelamatan para korban bencana gempa dengan sekuat tenaga dan pikiran, berusaha melakukan pencarian korban dan evakuasi korban ataupun penyelamatan korban ke tempat-tempat yang lebih aman.
Tidak hanya satuan Korem 162/WB berserta jajaran yang diterjunkan, namun hampir semua satuan TNI langsung dikerahkan mulai dari tim Kesehatan, Batalyon Konstruksi hingga tim Psikologi TNI ikut membantu pemulihan psikologi sosial masyarakat khususnya anak-anak.
Melalui Sekolah Gembira yang didirikan Tim Psikologi TNI bersama para relawan Psikologi di tenda Posko Psikologi, anak-anak sekolah mulai dari usia dini hingga SD diberikan pelayanan secara khusus berupa permainan, melatih bergambar dan mewarnai serta bermain bersama sambil memungut sampah-sampah yang ada di lapangan. Semua dilakoni dengan tawa dan ceria bersama anak-anak untuk pemulihan mental kepada kondisi semula.
Rahman Hidayat, (11 tahun), seorang anak kelas V SDN 2 Tanung saat diminta untuk menuliskan cita-citanya bersama anak-anak yang lain didalam Posko, ia menuangkan kepolosan isi hatinya diatas selembar kertas yang diberikan tim Psikologi TNI, Minggu (12/8/2018).
Dalam tulisannya, Mamang nama panggilannya menuliskan cita-citanya ingin menjadi tentara, karena tentara itu yang terbaik karena membantu orang tuaku dan kampung kami.
“Semua tentara adalah nomor satu,”ucapnya polos.
“Dari tanah Lombok aku berjanji kepada ibu-bapak yang saya sayangi, semoga mereka sehat walafiat. Saya doakan bapak-bapak tentara selalu dilindungi oleh Tuhan dalam bekerja dan selamat dalam menjalankan tugas,“tutur Rahman.
Rahman mengakui, ia menulis itu karena memang melihat langsung bagimana tentara membantu menyelamatkan orang tuanya pada malam peristiwa naas itu, sehingga ingin menjadi seorang tentara untuk membantu sesama yang membutuhkan.{Red}
Komentar Anda

Berita Terkini