Prajurit TNI Tidak Boleh Merasa Eksklusif dan Istimewa saat Berada di Ruang Publik Itulah yang Disampaikan Kapendam I/BB Letkol Inf Roy Hansen Sinaga

/ Sabtu, 25 Agustus 2018 / 21.06
Medan,Topinformasi -- Media sosial kembali dihebohkan oleh aksi pemukulan yang diduga dilakukan oleh oknum TNI. Dalam video amatir memperlihatkan pengendara motor berplat nomor motor dinas milik TNI Angkatan Darat, diduga menendang petugas pom bensin.Video tersebut viral di media usai diunggah oleh akun Facebook Lian Juntac Part II pada Rabu, 22 Agustus 2018. Pada video tersebut sudah dibagikan oleh 12.476 pengguna Facebook dan 464 komentar.
Berdasarkan informasi yang diunggah akun tersebut, peristiwa terjadi di SPBU Tanjung Morawa, Sumatera Utara. Diduga, adanya miskomunikasi kedua belah pihak hingga sampai terjadi keributan tersebut, yang dilatar belakangi masalah antrian saat mau mengisi BBM.Menanggapi permasalahan yang terjadi, Kapendam Kodam I/BB Letkol Inf Roy Hansen Sinaga mengatakan bahwa masalah di SPBU Tanjung Morawa, Kodam meyakinkan bahwa itu memang benar adalah oknum anggota Kodam I/BB yang berdinas di Tapanuli Selatan
"Anggota itu sedang dalam pemeriksaan oleh Polisi Militer (PM). Saat ini sedang diperiksa di Medan, kemudian yang bersangkutan juga sudah mengakui perbuatannya bahwa pada saat kejadian beberapa waktu lalu itu," kata Roy Sinaga di Kodam I/BB, Sabtu (25/8/2018).Kapendam menjelaskan oknum TNI bernama Kopda Dodi Samudra Efendi, yang bertugas di Kodim 0212/Tapanuli Selatan itu, menggunakan sepeda motor mengisi BBM di SPBU Tanjung Morawa tetapi di jalur mobil, yang saat kejadian jalur depannya kosong.
Kemudian setelah itu, kita ketahui ramai beredar dimana-mana anggota itu melakukan tindakan yang tidak patut terhadap pegawai SPBU dan itu telah diakui oleh oknum yang bersangkutan.Masih kata Roy, tetapi yang bersangkutan juga mengatakan ada miskomunikasi pada saat yang bersangkutan akan memundurkan sepeda motor. Sehingga terjadi keributan dengan pegawai SPBU yang kebetulan wanita dan setelah ditelusuri dia masih anggota Keluarga Besar TNI (KBT). Karena orangtua dari yang bersangkutan, merupakan purnawirawan TNI Angkatan Darat yang pernah berdinas di Kodam I/BB.
Lebih lanjut, Kapendam I/BB mengimbau agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi, dari Kodam I/BB sudah melakukan banyak tindakan dengan berulang kali menyampaikan pada seluruh prajurit."Kita imbau agar seluruh prajurit tidak merasa eksklusif dan merasa istimewa.
Sehingga di tempat-tempat tertentu publik umum, minta didahulukan. Itu tidak dibenarkan dan akan tetap dikenai sanksi," terang Kapendam."Kami berharap juga kepada masyarakat yang ada agar pada saat bertutur kata, mungkin bersikap lebih sopan dan bersikap santun. Karena semua juga tidak ingin kejadian seperti ini terjadi," tutup Kapendam.
Komentar Anda

Berita Terkini