Danau Toba Ikon Pariwisata Sumut,Tetapi Belum Didukung Kesiapan Atitude.

/ Senin, 09 Juli 2018 / 13.03

Bupati Samosir,Rapidin Simbolon,"Mohon dukungan dari semua pihak,Pemkab Samosir tdk akan ada toleransi tentang keselamatan terhadap penumpang kapal,ini adalah Kapal paronan dari Nainggolan menuju balige,mari kita saling mengingatkan".



Penulis: Bernard Marpaung
PU/Pemred : Moltoday
Pemred        : TopInfo TV

MEDAN,TOPINFORMASI.COM - Danau Toba salah satu destinasi Ikon terbesar yang menyumbang pendapatan daerah pariwisata di Sumatera Utara khususnya Tobasa dan Samosir.
Dikutip dari CNN Indonesia,(25/11/17) Kementrian Pariwisata menggelar seminar pengembangan pariwisata Sumatera Utara yang ditujukan untuk menggerakkan perekonomian daerah melalui pariwisata.Hadir dalam seminar anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Komisi X Sofyan Tan, Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Tazbir, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Utara Elisa Marbun, pelaku UKM Bobi Chandra dan aktivis Nurhalim Tanjung.

Bupati Samosir,Rapidin Simbolon menyampaikan Penerimaan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Samosir 2017 tumbuh hingga 80% menjadi 70,96 miliar dibanding tahun 2016, salah satu faktor didorong dari pariwisata. Pajak daerah, yakni hotel, restoran, hiburan, reklame, penerangan jalan, mineral bukan logam dan batuan, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan parkir, tahun 2016 capai Rp 6,94 miliar. Sementara tahun 2017 naik 105% menjadi Rp 14,20 miliar. Pajak retribusi daerah, yakni jasa umum, jasa usaha, dan perizinan terpadu, tahun 2016 sebesar Rp 2,94 miliar. Sementara tahun 2017 sebesar Rp 3,21 miliar atau naik 9%.

Mantan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Erry Nuradi, (Oktober 2017) usai memberikan sambutan selanjutnya Gubsu menandatangani prasasti di launching Tiara Convetion Center dengan wajah dan logo yang baru,"Tahun depan  sumber devisa terbesar Sumut dari sektor pariwisata," Singapura yang hanya berpenduduk 5 Juta jiwa namun jumlah wisatawannya melebihi jumlah penduduk mereka. Sedangkan Indonesia, yang bependuduk sekitar 250 jiwa saat ini jumlah wisatawan masih berkisar 12 juta. Investor Amerika Serikat tertarik berinvestasi di sektor kesehatan dan pariwisata di Sumatra Utara karena melihat potensi yang besar di sektor itu.

"Kedua sektor itu menjanjikan di Sumut dan investor AS siap berinvestasi termasuk dengan bekerja sama dengan pengusaha lokal," ujar Co-Chief Stern Resources (SR) Carl E Bolch, di Medan, Rabu (21/3/2018) kutipan Bisnis.com.

www.sumutprov.go.id,(19/11/17),Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Danau Toba telah dimasukkan dalam 10 prioritas tujuan wisata nasional karena memiliki potensi wisata yang besar."Danau Toba salah satu kebanggaan Indonesia yang memadukan keindahan alam dengan budaya pesisir danau," katanya ketika membuka Festival Danau Toba di kawasan Pasar Buah Berastagi, Kabupaten Karo,"ujar Arief Yahya.

Bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah kebijakan dalam pengembangan Danau Toba. Kebijakan tersebut dimulai dari penyiapan badan khusus untuk mengelola manajemen pemberdayaan potensi danau yang mengelilingi tujuh kabupaten di Sumut itu.
Kemudian, akan dilakukan revitalisasi potensi di kawasan Danau Toba dengan memperbaiki infrastruktur jalan, air, dan listrik."Pembentukan badan pengelola Danau Toba itu sedang dalam proses penyelesaian," katanya.

Ia mengatakan, Pemerintah telah memberikan perhatian yang sangat serius terhadap sektor kepariwisataan karena mampu menyerap tenaga kerja enam kali lebih banyak.Pada tahun-tahun sebelumnya, sektor kepariwisataan mampu menyerap sekitar 11 juta tenaga kerja dan menghasilkan devisa berkisar 11 miliar dolar AS. Pada 2020, penerimaan negara dari sektor pariwisata juga akan lebih besar dari sektor minyak. Untuk Sumut yang memiliki Danau Toba dan berbagai potensi wisata lain, pihaknya memproyeksikan pendapatan mencapai Rp 30 triliun pada tahun 2019.
Dari kutipan kutipan yang diambil penulis,program program kerja yang diviralkan melalui media media sosial dan media komersial tidak lah terserap oleh masyarakat,khususnya pengelola usaha transportasi air sungai dan danau.Hal ini terlihat kejadian duka yang mendalam KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba.Duka nasional yang paling banyak memakan korban dalam transportasi air sungai dan danau di perairan Danau Toba.
Juga duka di bulan Juli tahun 1997, kapal penumpang bernama Peldatari tenggelam di tengah malam buta tak jauh dari daratan Tomok, Samosir. Kala itu lebih delapan puluh penumpangnya meninggal dunia.

Dikutip https://www.saturna.com "Oh Kapal Danau Toba", peristiwa pengalaman yang diceritakan salah satu penumpang yang selamat,kapal adalah transportasi rakyat dari satu tempat ke tempat yang lain, tidak menggunakan tiket apalagi fotokopi KTP. Untuk beberapa tempat seperti Tuk Tuk, Balige, atau Silalahi misalnya, kapal ngetem dan memanggil siapa saja yang mau naik untuk menumpang lalu berangkat.

Tentu nya dalam hal ini Pemerintah yang terkait sudah waktunya memberikan penyuluhan serta melakukan audit tegas pada Kapal Mesin tradisonal sekaligus pengelola usaha,apakah memenuhi SOP pelayaran air sungai dan danau.??

Bupati Samosir,Rapidin Simbolon melalui Whatsapp yang disampaikan ke Redaksi Motoday dan Topinformasi." Mohon dukungan dari semua pihak,Pemkab Samosir tdk akan ada toleransi tentang keselamatan terhadap penumpang kapal,ini adalah Kapal paronan dari Nainggolan menuju balige,mari kita saling mengingatkan.

Dan netizen medsos memviralkan yang penulis kutip,

Liza Situmorang
Tgl 22Juni saya dari Nainggolan menuju Balige. Ketika akan memasuki kapal mau kembali ke Nainggolan sy mendengar pengumuman katanya dari Dishub bahwa setiap penumpang sudah harus mengenakan pelampung sebelum kapal berangkat. Dan tiap kapal akan diperiksa oleh kepolian dan dishub untuk memastikan SOP tersebut. Saya sangat senang mendengar hal itu, karena pemerintah telah memberi perhatian yang lebih extra. Tetap saya kecewa, hal itu hanya teori dan wacana karena sampe kapal berangkat tidak ada pelampung yang dibagikan dan tidak ada pemeriksaan oleh pihak terkait. Semoga kedepannya teori bisa bisa dipraktekkan untuk menjaga keselamatan tiap penumpang. Terutama Samosir wirencanakn menjadi tujuan wisata internasional. Harus ada kemajuan dan perubahan nyata dan juga harus konsisten.

Renovandi Siagian
Terapkan transparansi pengawasan agar standard akuntabel meningkat dan libatkan masyarakat luas ikut mengawasi dengan membuka kontak pelapor jika ada tindakan yang mengabaikan standard,  semoga dengan demikian trust wisatawan semakin meningkat output nya tingkat kunjungan diharapkan semakin meningkat pula.

Lenni Sitinjak
Semoga gk cuman kapal paronan...kapal penumpang jg masih byk yg gk kasi tiket dn manifest nya tak ada...semoga semakin bagus.
Harapan kita bersama Pemprovsu Pariwisata agar lebih fokus dan tidak hanya wacana publik,agar benar benar mentertibkan SOP kapal mesin tradisonal,agar dapat mengembalikan kepercayaan publik nasional dan manca negara agar tercapai 10 prioritas tujuan wisata nasional karena memiliki potensi wisata yang besar.

Salam Jurnalis
#Go Pariwisata

Komentar Anda

Berita Terkini