Pertemuan tersebut akan menjadi ketiga kalinya dilakukan kedua pemimpin negara dalam waktu setahun terakhir.
Moon sebelumnya telah bertemu Trump di Gedung Putih pada Juni 2017, sebulan setelah dirinya dilantik sebagai Presiden Korsel.
Trump kemudian balik berkunjung ke Seoul saat melakukan rangkaian kunjungan kerja ke sejumlah negara di Asia pada bulan November 2017.
"Pertemuan ketiga antara kedua kepala negara ini mempertegas kokohnya hubungan diplomatik dan persahabatan yang dalam antara AS dan Korsel," bunyi pernyataan Gedung Putih dilansir AFP, Sabtu (5/5/2018).
Pertemuan kali ini juga akan berjarak beberapa pekan jelang rencana konferensi tingkat tinggi yang bersejarah antara Trump dengan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un.
Pertemuan kali ini juga akan berjarak beberapa pekan jelang rencana konferensi tingkat tinggi yang bersejarah antara Trump dengan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un.
Pertemuan tersebut juga menjadi lanjutan dari agenda Presiden Moon yang sebelumnya telah bertemu dengan Kim dalam konferensi tingkat tinggi antar-Korea di desa Panmunjon pada 27 April lalu.
Disebutkan dalam pertemuan antara Trump dengan Moon mendatang akan fokus pada isu perdamaian di Semenanjung Korea serta rencana pertemuan Trump dengan Kim yang diagendakan pada akhir Mei atau awal Juni.
Presiden Moon juga akan genap setahun menjalankan pemerintahan di masa jabatan presidennya yang kedua pada 10 Mei dan disebut telah memainkan peran krusial dalam mencairnya hubungan antara dua Korea.
Strategi diplomasi yang dilancarkan Moon disebut telah turut mengubah peta geopolitik di Asia Timur dengan cepat.Sebelum bertemu dengan Trump, Moon akan lebih dulu terbang ke Tokyo pekan depan untuk menghadiri pertemuan segitiga dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Perdana Menteri China Li Keqiang.(sbr kompas.com)
