Kerusuhan Mako Brimob Tewaskan Enam Orang

/ Kamis, 10 Mei 2018 / 14.19

Kepala Bagian Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol M. Iqbal
Jakarta, topinformasi.com
Kerusuhan yang terjadi di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat pada Selasa (08/05/2018) malam, sementara menelan 6 (enam) korban jiwa.
Dari keenam korban tewas tersebut, 5 (lima) orang diantaranya ternyata justru anggota polisi yang berasal dari Datasemen Khusus (Densus) 88. Satu lagi adalah tahanan teroris, yang terpaksa ditembak karena melawan petugas.

Keterangan resmi tersebut disampaikan oleh Kepala Bagian Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) M Iqbal kepada media di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Rabu sore (09/05/2018) sekitar pukul 15.00 WIB.
"Kami sampaikan bahwa insiden ini memakan korban jiwa. Ada 6 korban jiwa," ujar Brigjen Pol M Iqbal saat memberikan keterangan pers tak jauh dari gerbang Mako Brimob Kelapadua, Depok, Rabu (09/05/2018).
Dia menerangkan, ada 5 (lima) rekannya yang gugur dan sudah di RS Kramat Jati untuk di visum.
"Rekan kami 5 gugur, dan saat ini sudah dibawa ke RS Kramat Jati. Satu dari mereka terpaksa kita lakukan upaya kepolisian karena melawan petugas dan mengambil senjata petugas. Juga satu rekan kami masih ada di dalam sedang disandera," terangnya.
"Lima petugas kami, rekan kami yang gugur adalah petugas terbaik kami. Mereka menjalankan tugas negara dalam rangka tugas kepolisian khususnya anggota Datasemen Khusus 88," tambahnya.

Menurutnya, insiden yang terjadi di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok dipicu oleh masalah makanan. Ditambahkan, ada pihak keluarga narapidana terorisme yang sedang berkunjung menolak dilakukan pemeriksaan atas makanan yang dibawanya.
"Pemicunya adalah hal yang sepele, pemicunya adalah masalah makanan," bebernya.
Ia menyebut setiap barang yang akan masuk harus dipastikan steril dan tidak terdapat barang-barang yang dilarang.
"Pada saat itu terjadi keributan insiden sehingga beberapa petugas kami disandera. Ada 6 disandera sejak kemarin dan senjata diduga direbut oleh para tahanan narapidana teroris. Sehingga langkah2 yang kami ambil adalah yang pertama melakukan upaya-upaya kepolisian yaitu mengendalikan situasi.
“Alhamdulillah situasi sejak kemarin hingga detik ini sangat terkendali karena kami mengedepankan upaya-upaya persuasif yaitu negosiasi kepada beberapa orang tahanan yang ingin atau mau diajak untuk melakukan komunikasi yang goalnya adalah bisa menemukan suatu solusi dan upaya ini di tengah situasi yang sudah kondusif semua kami yakinkan blok tahanan tersebut sudah kami amankan," lanjutnya.

Polisi juga meminta do'a dari masyarakat agar insiden kerusuhan dapat ditanggulangi dengan baik dan para korban yang gugur diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa serta yang sedang disandera dapat diselamatkan.
"Kami mohon agar insiden ini jangan terlalu dilebar-lebarkan karena ini merupakan tujuan dari teroris untuk menyebar ketakutan mari kita bersama memerangi aksi teror ini," ujarnya.

Ia menilai insiden tersebut merupakan bentuk pembangkangan yang ditunjukkan oleh narapidana terorisme karena petugas menegakkan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk memastikan sterilisasi barang-barang yang masuk dan tidak memuat sesuatu yang dilarang.
"(Pembangkangan) terbukti, petugas kami disandera, senjata diambil bahkan meninggal dunia. Oleh sebab itu kalau ada pengancaman nyawa petugas atau orang lain kami akan lakukan upaya yang sangat tegas," pungkasnya.

Namun Brigjen Pol M Iqbal tidak menyebutkan secara detail nama-nama korban yang tewas dalam kerusuhan.
Berdasarkan informasi berantai yang diterima Warta Kota, korban tewas dari anggota polisi yakni Bripda Wahyu Catur Pamungkas, Bripda Syukron Fadhli IDENSOS, Ipda Rospuji, Bripka Denny dan Briptu Fandi.
Sedangkan satu korban tewas dari narapidana terorisme bernama Benny Syamsu Tresno. Satu orang anggota polisi yang sedang disandera di dalam Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok diduga bernama Bripka Iwan Sarjana.

Pantauan di lokasi pada sore hari, Pangdam Jaya Jayakarta Joni Supriyanto tampak memasuki kawasan Mako Brimob, dan bergegas turun dari mobil, langsung masuk dengan dibonceng sepeda motor polisi. Sementara itu, di depan Mako Brimob pengamanan masih sangat ketat dan ramai oleh awak media hingga malam.

Berita terkini dari kompas.com, satu sandera dari pihak kepolisian yakni Bripka Iwan Sarjana akhirnya berhasil dibebaskan dalam kondisi hidup dari rutan Mako Brimob Kelapa Dua, pada Kamis (10/5/2018) dini hari.
Sebelumnya, Iwan disandera napi teroris sejak Selasa (08/05/2018) malam saat para napi berhasil menguasai rutan.
"Sandera Bripol Iwan Sarjana, sudah dibebaskan dalam keadaan hidup,"ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto dalam jumpa pers di Baharkam, Kelapa Dua, Depok, Kamis dini hari.  

Iwan diselamatkan dalam kondisi luka-luka lebam di bagian muka dan di beberapa bagian tubuhnya.
"Pelaksanaan kira-kira satu jam yang lalu, kira kira jam 12.00 (pukul 00.00)," ucap Setyo.
Setelah dibebaskan, Iwan langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk perawatan lebih lanjut. DANS
Komentar Anda

Berita Terkini