PERAYAAN PASKAH OIKUMENE KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2018

/ Rabu, 18 April 2018 / 23.48
Dengan mengangkat tema “Karya Terbesar” (Yohanes 3:16), Pengkhotbah pada Perayaan Paskah Oikumene Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2018 ini, Pastor Kardiaman Simbolon, O.Carm, menekankan bahwa karya terbesar bukanlah penemuan manusia. “Karya terbesar adalah Allah mengasihi dan mencintai manusia”, sebutnya di hadapan seluruh hadirin di Gedung Balai Diklat, Cikaok, Kecamatan STTU Julu, pada Selasa (17/04).
Beliau juga mengutarakan bahwa jika kita mencintai, maka harus siap untuk terluka. “Ketika tidak siap terluka, maka kita tidak sungguh-sungguh mencintai. Sehebat apapun kita membangun, jika tidak disertai cinta maka akan cepat hancur. Cinta membutuhkan pengorbanan, dan persoalan terbesar saat ini di seluruh dunia adalah ketiadaan rasa cinta”, sebutnya lagi di depan Bupati Pakpak Bharat, Dr. Remigo Yolando Berutu, M.Fin, MBA, Kapolres, AKBP Ganda MH Saragih, SIK, bersama perwakilan Forkopimda, jajaran DPRD Kab. Pakpak Bharat, para pimpinan OPD, pimpinan dan perwakilan instansi vertikal serta ribuan jemaat dari seluruh Kecamatan se-Kabupaten Pakpak Bharat yang memadati lokasi acara.
Bupati Remigo dalam kesempatan ini mengajak seluruh elemen yang hadir untuk memaknai arti Paskah yang sesungguhnya. “Masing-masing punya perspektif akan arti Paskah dan saya yakini pasti baik”, sambungnya, dan bagi beliau Paskah merupakan kemenangan karena kebangkitannya dan membawa kasih bagi semua. “Kita harus menjadi orang yang baik dan membawa nilai untuk semua”, ujarnya lebih lanjut.
Tak lupa Bupati mengapresiasi Kirab Obor Paskah Nasional yang tiba di Kabupaten Pakpak Bharat. “Terima kasih, karena kami di pinggiran ini masih diingat untuk dilewati dalam kegiatan Kirab Obor Paskah Nasional untuk berkeliling Indonesia”, tandasnya. Sebelumnya juga Bupati bersama perwakilan Forkopimda yang diwakili Kapolres dan Pengkhotbah melakukan penyalaan obor yang apinya berasal dari Obor Paskah Nasional yang dikirabkan, dan selanjutnya obor tersebut diletakkan di depan para hadirin, di lokasi perayaan.
Acara paskah ini juga diisi dengan ibadah, fragmen, koor, doa syafaat, sambutan, dan pengundian lucky draw sekaligus penyerahan hadiahnya. Panitia Paskah Nasional yang hadir dalam acara ini, yaitu Teddy Matheos, SE, MM, Ketua Kirab Obor Nasional, dan Ir. Santiamer Silalahi, Sekretaris Steering Comittee, melakukan penyematan Pin Paskah kepada Bupati, Kapolres, perwakilan Forkopimda, Sekda, Ka. Kankemenang, Pengkhotbah, Wakil Ketua DPRD, Edison Manik, SE, dan perwakilan undangan lainnya.

KIRAB OBOR PASKAH NASIONAL
Pelaksanaan Paskah Oikumene ini juga serangkai dengan Perayaan Paskah Nasional, yang ditandai dengan Kirab Obor Paskah Nasional ke Kabupaten Pakpak Bharat, yang sebelumnya di bawa dari Humbang Hasundutan. Secara resmi, Sekda, Sahat Banurea, S.Sos, M.Si menerima Obor Paskah ini dari Ketua Kirab Obor Nasional, Teddy Matheos, SE, MM, dengan didampingi seluruh rombongan, termasuk dari Panitia Paskah Provinsi Sumatera Utara, di halaman Gereja Katolik St. Lusia, Salak, pada Selasa pagi.
Obor yang diterima oleh Sekda selanjutnya dijadikan sumber penyala obor lainnya di depan gereja tersebut. Obor Paskah Nasional ini kemudian dibawa berkeliling kota Salak sembari menjadi penyala obor lainnya di depan GMI Salak, GKPPD Pea Perik, GKII Salak, GKPPD Salak Kota, dan berakhir di GKPI Salak untuk kemudian di bawa ke lokasi perayaan Paskah Oikumene di Cikaok.
Iring-iringan kirab ini juga diwarnai pawai obor oleh para jemaat gereja bersama para pemuda gereja. Bupati bersama Sekda, para pimpinan OPD, perwakilan Forkopimda, dan para pemuka agama Nasrani, berkesempatan menjamu rombongan dari Kirab Obor Paskah Nasional dan provinsi Sumatera Utara.
Kirab Obor Paskah Nasional ini berawal dari Danau Tondano, Sulawesi Utara, kemudian dibawa berkeliling sampai ujung selatan Sulawesi, untuk selanjutnya dibawa ke ujung timur pulau Jawa sampai ujung barat pulau Jawa. Dari pulau Jawa menyeberang ke Sumatera, mulai dari Lampung dan saat ini berada di Pakpak Bharat. Direncanakan keesokan harinya Obor Paskah Nasional ini akan singgah di Dairi, dan akan berakhir di Samosir pada Perayaan Paskah Nasional.
Diutarakan oleh Ir. Santiamer Silalahi, Sekretaris Steering Comittee, bahwa kirab ini bermakna perdamaian dan kerukunan, tanpa memandang suku dan agama, yang akan menyebar ke seluruh nusantara, yang disimbolisasi dari Danau Tondano menuju Danau Toba. “Seperti itulah diharapkan nyala perdamaian dan kerukunan akan menyebar dan tidak akan pernah padam di negeri ini”, pungkasnya. (Sumber berita: Bagian Humas Setda Kab. Pakpak Bharat)
Komentar Anda

Berita Terkini