Kini berbagai persoalan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 11 (SMKN 11) Medan akhirnya meledak.

/ Senin, 30 April 2018 / 23.04




Aksi ratusan siswa SMKN 11 di areal sekolah


TopInformasi.com senin 30 april 2018 pagi hari yang cerah seharusnya membawa semangat para pelajar untuk melaksanakan upacara penaikan bendera di setiap sekolah . tapi lain dari yang lain kali ini para pelajar SMKN 11 musik dan tari yang terletak di jalan perintis kecamatan medan timur di hebohkan dengan mogok belajar dan orasi para pelajar di halaman sekolah SMKN 11



Pasca ambruknya plafon laboratorium di bekas Sekolah Menengah Musik (SMM) Medan itu yang tak kunjung selesai dan terindikasi adanya korupsi, Senin (30/4/2018) pagi, seluruh siswa sekolah


Tak tanggung, para siswa menuntut agar Kepala Sekolah (Kepsek) mereka Ramzah Ram segera dicopot setelah dituding tak becus dan tidak mampu menjalankan fungsi jabatannya.

Royan, salahsatu siswa di SMKN 11 Medan mengungkapkan, desakan itu tercetus karena Ramzah juga dinilai tidak mampu menangani permasalahan disekolah tersebut, bahkan Ramzah Ram terkesan lepas tangan.

“Kami minta agar Kepsek Ramzah Ram segera dicopot karena tidak mampu menangani permasalah yang terjadi di sekolah ini,” ucap Royan mewakili para siswa.

Selama aksi berlangsung, pihak sekolah sengaja menutup gerbang utama dan melarang wartawan masuk

Masalah yang terjadi bukan sebatas tak mampu menjalankan fungsinya sebagai Kepsek, anjut Royan, namun mereka juga mengungkapkan adanya pengutipan liar yang dilakukan guru dan ambruknya plafon ruang auditorium yang kini berimbas tak bisa digunakan karena tak juga direnovasi.

“Saya dan para siswa banyak yang dikutip uang yang gak tau kemana arah tujuannya. Dan belum lagi masalah ruang kelas banyak yang rusak. Dan parahnya lagi ruang auditorium yang menjadi tempat ujian masih tidak bisa dipakai. Padahal ruangan auditorium itu baru saja selesai direnovasi namun tidak bisa dipakai,” tegas Rayon.

Royan juga memberkan sikap sekolah yang mengambil keuntungan hingga 80 persen dari pekerjaan yang didapat siswa.

“Jika kami nge-Job diluar, maka sekolah meminta upah 80% dari upah kami kerja. Dan kejadian ini bukan menimpa kami saja, alumni kami juga kena seperti itu. Dan yang paling penting, uang yang dikutip sama kami, tidak tau kemana rimbanya” kecam Royan seraya kembali menegaskan bahwa dirinya dan para siswa menginginkan agar Kepsek dicopot.

Bukan hanya itu, para siswa juga banyak yang mengeluh soal kelas yang digabungkan, seperti kelas tari digabungkan dengan kelas musik. Ironisnya, meski sudah diminta untuk diperbaiki, namun hingga kini aspirasi siswa tak juga direalisasikan Kepsek. Dan parahnya lagi jika siswa terlambat akan kena SPO.

Pantauan Onlinesumut dikokasi, untuk meredam emosi para siswa yang tetap ngotot agar Kepsek segera dicopot, Kapolsek Medan Timur Kompol Wilson Pasaribu terlihat hadir di areal sekolah.

Unjukrasa yang mendapat pengawalan aparat kepolisian itu terpantau berlangsung sejak pukul 07.00 wib hingga pukuk 10.00 wib. (Red)
Komentar Anda

Berita Terkini