Darma Wanita Unit Dinas Pendidikan Kabupaten, Peringati Hari Kartini 2018

/ Senin, 30 April 2018 / 02.10



Topinformasi.com
Senin 30 april 2018
Patumbak .
Ibu-ibu Darma Wanita Persatuan Unit Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang, peringati hari Kartini 2018, bertempat di halaman SMP Negeri 1 Patumbak, berlokasi di Jalan Pertahanan Patumbak, Dusun lll, Desa Sigara-gara, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (28/4). Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kabupaten Deli Serdang, Wastiana Harahap Msi, Camat Patumbak, Mhd. Arsul SH,Msi bersama nyonya, Kepala UPT Dikpora Kecamatan Patumbak, Kosmaida Samosir, para Kepala Sekolah (Kasek), dan guru-guru, SMA, SMK, SMP, SD Negeri maupun Swasta yang ada di Kabupaten Deli Serdang.

Dalam sambutannya Kasek SMP Negeri 1 Patumbak, Achmad Bahtiar MA mengatakan, acara memperingati Hari Kartini 2018 yang dilakukan di halaman  SMP Negeri 1 Patumbak dihadiri sekitar 600 ibu-ibu yang datang dari berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Deli Serdang. Dengan diadakannya hari Kartini, dia berharaf kiranya dapat menjadikan para wanita Indonesia, khususnya para wanita yang ada di Kabupaten Deli Serdang, menjadi wanita yang tangguh, terampil dan cerdas, sehingga dapat memajukan pendidikan di Kabupaten Deli Serdang, ujarnya.

Selain itu, untuk memeriahkan kegiatan hari Kartini 2018 itu, panitia juga mengadakan perlombaan seperti, Fasiion Show, Membungkus Sembako, dan Membuat Hidangan Sarapan Sehat yang di ikuti oleh para hadirin. Sedangkan para pemenangnya akan diberi hadiah yang sangat menarik.

Dalam kesempatan itu, Camat Patumbak, Mhd. Arsul SH,Msi mengatakan, sosok Raden Ajeng Kartini (RA Kartini) merupakan perempuan yang sangat menginpirasi. Upayanya yang keras untuk memberantas kebodohan dan kemauannya yang tinggi untuk terus belajar harusnya dapat dijadikan contoh bagi generasi muda sebagai penerus bangsa, ujarnya.

Dikatakannya, bahwa RA Kartini dilahirkan di Jepara, pada 21 April 1879. RA Kartini sebagai pelopor kebangkitan pribumi, yang dilahirkan dari kalangan priyayi dan diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School).
Di sekolah inilah Kartini belajar Bahasa Belanda, namun, usia 12 tahun, dia harus tinggal di rumah karena sudah di pingit. Walau tinggal di rumah, dalam keadaan di pingit, Kartini terus berjuang dengan cara melakukan koresponden dengan teman-temannya. Inilah seklumit gambaran kehidupan RA Kartini waktu itu, dan inilah yang harus diajarkan kepada anak atau siswa kita sekarang, jelas Mhd. Arsul.

Sebelum acara perlombaan dimulai, ditutup dengan do'a yang dipimpin Kasek SMP Negeri 1 Patumbak, Achmad Bahtiar MA. (Abdul)

Komentar Anda

Berita Terkini