Warga Resah, Pemko Binjai Diminta Cepat Tanggap Tangani DBD

/ Sabtu, 24 Februari 2018 / 12.02
Binjai -  Memasuki musim pancaroba atau masa peralihan dari musim panas ke musim penghujan, wabah penyakit menular Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali merebak dan kian meresahkan masyarakat Kota Binjai, khususnya bagi warga yang berada di sekitar lingkungannya telah terdapat penderita DBD.

Wabah penyakit menular yang masuk dalam kategori mematikan tersebut, kian mengganas dan telah menyerang beberapa orang warga Kota Binjai hingga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. 

Sesuai dengan hasil penelusuran awak media di beberapa rumah sakit, diantaranya RSUD DR RM Djoelham Kota Binjai, ditemukan adanya 9 pasien yang positif mengidap DBD dan 3 pasien yang harus dirawat inap karena penyakit yang sama di RSU Bidadari Kota binjai sepanjang Awal Januari hingga Februari 2018 ini. 

Menanggapi hal tersebut, salah satu warga sekaligus orang tua dari pasien DBD, Winda Br Sembiring (52) warga Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur, Binjai, mengatakan bahwa dirinya meminta kepada pemerintah Kota Binjai agar cepat tanggap dengan kondisi seperti ini, karena bukan tidak mungkin kasus serupa akan terus terjadi mengingat saat ini adalah musim pancaroba atau masa dimana nyamuk jenis Aedes Aegypty tengah berkembang biak dengan pesatnya. 

"Saya mohon kepada pemerintah Kota Binjai, agar cepat tanggap dengan kasus DBD yang terjadi di Kota Binjai saat ini, karena ini merupakan penyakit menular serta berbahaya, bahkan dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya. Untuk itu kami mohon agar dilakukan pogging di sekitar lingkungan kami," pintanya jumat (23/2/2018).

Sementara itu, Camat Binjai Timur Hardiansyah Putra Pohan S, STP, ketika dikonfirmasi terkait kasus DBD yang terjadi di daerah yang dipimpinnya menuturkan, dirinya belum mendapatkan laporan dari Lurah ataupun Kepala Lingkungan Setempat, namun dirinya memastikan jika ditemukan adanya warga yang mengalami gejala penyakit DBD, pihaknya akan langsung cepat tanggap untuk melakukan gotong royong memberantas sarang nyamuk penyebab penyakit DBD tersebut. 

"Saat ini kita masih belum menerima laporan pasti yang disertai dengan hasil uji laboratorium terkait wabah penyakit Demam Berdarah di wilayah kita, namun dengan adanya informasi seperti ini, kita akan usahakan untuk menggalakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui gotong royong kebersihan di wilayah kita sembari menunggu jika ada hasil uji Lab yang menyatakan positif DBD, maka kita akan lakukan pemoggingan di wilayah tersebut," tutur Pohan. 

Disisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Kota Binjai Dr Mahaniari Manalu melalui salah satu stafnya yang enggan menyebutkan namanya, membenarkan bahwa sepanjang bulan Januari hingga Februari 2018 tercatat sebanyak 28 kasus penderita demam berdarah di Kota Binjai.

Disoal apakah hal tersebut dapat digolongkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) lainnya, salah seorang staf tersebut mengatakan bahwa kejadian ini masih dapat dikatakan sebagai hal yang biasa. 

"Benar, sepanjang bulan Januari hingga Februari tahun ini, kami mencatat sebanyak 28 orang warga Kota Binjai dinyatakan positif terkena virus penyakit DBD, tapi kalau dikatakan ini masuk dalam kategori KLB, belum sich, masih biasa saja," bebernya. 

Foto: Ilustrasi
Komentar Anda

Berita Terkini